Pilpres 2019
Lembaga Survei Ini Buka-bukaan Soal Hasil Quick Count: dari Pemenang Pilpres hingga Metodologi
Lembaga survei Charta Politika menyampaikan laporan perihal hasil quick count Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019.
TRIBUNNEWS.COM - Lembaga survei Charta Politika menyampaikan laporan perihal hasil quick count Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019.
Dalam laporan quick count Charta Politika yang diakses Tribunnews.com, Minggu (28/4/2019), pasangan Joko Widodo (Jokowi) - Maruf Amin mendapatkan suara 54,71 persen, sedangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memperoleh 45,29 persen.
Diperkirakan Jokowi-Maruf bakal memenangkan Pilpres 2019.
Sementara untuk Pileg 2019, PDI-P diperkirakan menjadi pemenang Pileg dengan perolehan 19,94 persen.

Diikuti Gerindra diurutan kedua dengan perolehan 12,39 persen dan Golkar di urutan ketiga dengan perolehan 11,4 persen.
Baca: TERPOPULER HEBOH Video 42 Detik Pasien Berhubungan Intim di RS, si Wanita Sempat Sadar Kamera
Dalam laporannya, Charta Politika juga membeberkan terkait proses quick count mulai dari metodologi hingga perolehan suara per provinsi.
Berikut rangkumannya:
1. Metodologi
Charta Politika menjelaskan metodologi quick count mulai dari populasi hingga metode pengumpulan data.
a. Populasi : Seluruh pemilih di seluruh TPS
b. Sampel : Sebanyak 2.000 TPS dipilih secara acak dari total populasi TPS (809.497) di seluruh Indonesia secara proporsional.
c. Tingkat kepercayaan : Dengan sampel seebsar 2.00 TPS, tingkat kepercayaan quick count sebesar 99 persen dengan toleransi kesalahan (margin of error) sebesar +/- 1%.
Artinya perolehan suara kandidat dari hasil quick count ini bisa bergeser ke atas atau ke bawah hingga sebesar 1%.
d. Metode Penarikan Sampel : Sampel dipilih dengan metode stratifiel-cluster random sampling dari populasi
e. Metode Pengumpulan Data : 2000 relawan disebar di 2000 TPS terpilih, setiap relawan memonitor pengumpulan suara sejak dibukanya TPS sampai penghitungan suara.
Hasil penghitungan suara (C1) dikirim ke pusat data, kemudian data ditabulasi dan ditampilkan secara real time.
2. Hasil quic count Pilpres 2019
Berdasarkan data yang telah masuk 100 persen, Jokowi-Maruf mendapatkan suara 54,71 persen, sedangkan Prabowo Subianto-sandiaga Uno mendapatkan 45,29 persen.
3. Perolehan Suara Pilpres per Provinsi
Hasil quick count Charta juga menampilkan perolehan suara per provinsi.
Jokowi-Maruf tercatat menang di 18 provinsi.
4. Hasil quick qount Pileg 2019
Data quick count Pileg yang masuk sebesar 98,35 persen.
Berdasarkan hasil quick count Pileg 2019, urutan partai adalah sebagai berikut: PDIP, Gerindra, Golkar, PKB, PKS, NasDem, Demokrat, PAN dan PPP.
Baca: Membaca Arah Politik PAN Pasca Pilpres: Gabung Jokowi? Lakukan People Power ala Amien Rais?
Berdasarkan 98,35 persen data yang masuk, sembilan parpol berada di atas 4 persen dan diprediksi lolos ke parlemen yaitu PDIP, Gerindra, Golkar, PKB, PKS, NasDem, Demokrat, PAN dan PPP.
Sementara empat partai diperkirakan tidak lolos parliamentary threshold yakni Partai garuda, Berkarya, Perindo, PSI, hanura, PBB dan PKPPI.
Selengkapnya laporan Charta Politika dapat anda akses di tautan ini: Link
Tudingan Marwan
Koordinator Barisan Masyarakat Peduli Pemilu Adil dan Bersih, Marwan Batubara menuding ada orang di lingkungan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dapat melakukan perubahan data terkait penghitungan suara Pemilu 2019.
Marwan menjelaskan, dua komisioner KPU pernah menyatakan bahwa setiap hari ada ratusan hacker yang ingin meretas teknologi informasi (IT) KPU dan menurut ahli IT dari lembaga tersebut masih aman atau tidak bisa diretas.
"Tapi yang harus publik ketahui, sebetulnya hacker-hacker itu tidak perlu serang dari luar IT KPU, karena mereka sudah ada di dalam," ucap Marwan Batubara di Seknas Prabowo -Sandiaga, Menteng, Jakarta, Minggu (28/4/2019).
Baca: Pemilu Makan Banyak Korban, M Taufik: Saya Sarankan Arief Mundur
"Bagaimana bisa begitu, karena KPU dengan sengaja membuka port IP (jaringan komputer) di servernya supaya terminal yang ada di dalam bisa dengan mudah diakses untuk merekayasa data," sambung Marwan.
Adanya pihak yang dapat melakukan rekayasa data suara tersebut, kata Marwan, membuat hasil Pilpres 2019 memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf yang seharusnya kalah.
"Kita temukan kecurangan yang menang itu adalah Jokowi, faktanya Prabowo yang menang. IT KPU bermasalah, tidak ada validasi," ucapnya.
Baca: Kerugian Negara Akibat Korupsi Capai Rp 9,29 Triliun, ICW Sebut Asset Recovery Belum Maksimal
Marwan pun meminta penegak hukum melakukan audit forensik terhadap tokoh-tokoh di belakang IT KPU dalam proses penghitungan suara Pemilu 2019.
"Kita tuntut audit forensi KPU, di samping kita akan lakukan gugatan dan aksi ke Bawaslu," kata Marwan.
Sekjen Parpol sempat tinjau ruangan server KPU
Para Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Koalisi Adil Makmur Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi sambangi Kantor KPU RI, di Jakarta Pusat.
Salah satu tujuan mereka datang, lantaran mau mengecek langsung ruangan yang menampung server KPU RI.
Turut hadir diantaranya, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso, Sekjen Partai PAN Eddy Soeparno, Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mustafa Kamal, serta Juru Debat BPN Ahmad Riza Patria.
Seluruh Sekjen awalnya menggelar konferensi pers di dalam tenda yang berdiri di atas halaman parkir KPU RI.

Usai itu mereka kemudian diarahkan oleh Komisioner KPU RI Ilham Saputra dan Viryan Azis, serta Ketua KPU RI Arief Budiman.
"Yuk, kita langsung ngecek ke (ruangan) server," kata Komisioner KPU RI Ilham Saputra mengajak para Sekjen Parpol, di lokasi, Kamis (25/4/2019).
Mereka berjalan dari pintu masuk utama Gedung KPU RI, lalu belok kiri menuju lift. Tak disangka, ternyata pintu lantai dasar sebelah kiri lift merupakan akses masuk utama ke ruang server.
Baca: Minta PT 20 Persen Dikaji Ulang, Gesekan Politiknya Sangat Tinggi
Pada daun pintu tertanam papan tanda peringatan warna hitam, "Yang Tidak Berkepentingan Dilarang Masuk".
Selanjutnya Hinca dan Sekjen parpol lain bersama para Komisioner KPU masuk ke ruangan itu.
Awak media tertahan di luar karena tak diizinkan masuk ke dalam. Sekitar 2 sampai 3 menit, mereka menyudahi tinjauannya.
Sambil berjalan mengantar para Sekjen parpol meninggalkan lokasi, Ketua KPU RI Arief Budiman menjelaskan bahwa ruangan server berbeda dengan ruangan petugas IT KPU yang mengurusi server mereka.
Petugas-petugas itu bekerja di lantai 2, tepat di atas ruangan server tersebut. Ia menegaskan kalau KPU RI mempekerjakan seluruh SDM mereka murni anak bangsa Indonesia.
"Kalau tim kita di atas di ruang sebelah, semua anak bangsa Indonesia" kata Arief menyampaikan kepada Hinca sambil berjalan keluar ruangan.
Mendengar pernyataan Arief, Hinca menjawab sambil menyalaminya.
Dia percaya pekerjaan yang sedang dilakukan KPU RI dan meminta KPU terus bekerja dengan jujur, adil dan sesuai amanat rakyat.