Minggu, 12 Oktober 2025

Pilpres 2019

Kivlan Zen Tuding SBY Licik di Pilpres 2019, Ini Reaksi Agum Gumelar hingga Sekjen Demokrat

Mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayor Jenderal TNI (Purn) Kivlan Zen mengeluarkan tudingan kontroversial.

Penulis: Daryono
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Kivlan Zen menjadi pembicara diskusi di Jakarta Pusat, Selasa (6/5/2014). 

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayor Jenderal TNI (Purn) Kivlan Zen mengeluarkan tudingan kontroversial.

Dalam pernyataannya, Kivlan Zen menyerang Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hal itu disampaikan Kivlan Zen di sela demonstrasi di kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta, Kamis (9/5/2019).

Kivlan Zen menuding Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertindak licik saat Pilpres 2019.

Baca: Update Terkini Hasil Real Count KPU Pilpres 2019 Jumat 10 Mei (19.00), Unggul Jokowi atau Prabowo?

Ia menyebut, SBY dan Partai Demokrat ingin menjegal Prabowo Subianto batal menjadi capres di Pilpres 2019.

"Saya tahu sifatnya mereka ini saling bersaing antara Prabowo dan SBY."

"Dia tak ingin ada jenderal lain yang jadi presiden, dia ingin dirinya sendiri dan dia orangnya licik."0

"Sampaikan saja bahwa SBY licik."

"Dia junior saya, saya yang mendidik dia, saya tahu dia orangnya licik, dia mendukung 01 waktu menang di tahun 2014," kata Kivlan Zen di sela aksi demo di Kantor Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (9/5/2019).

Pernyataan Kivlan pun menuai tanggapan dari berbagai pihak.

Berikut tanggapan terbaru sejumlah pihak atas pernyataan Kivlan Zein:

1. Agum Gumelar

Anggota Wantimpres Agum Gumelar menyayangkan pernyataan Kivlan Zen yang mencela Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

Agum menegaskan, pernyataan Kivlan sebuah tindakan tak pantas.

"Beliau (SBY) mantan presiden dua periode. Tidak bisa dong dicaci maki seperti itu, menurut saya etika keprajuritan tidak mengizinkan, apalagi sama-sama tentara," kata Agum di komplek Istana, Jumat (10/5/2019).

Agum Gumelar
Agum Gumelar (ist)

Agum menilai cacian Kivlan katagori yang kasar dan tidak menghormati SBY sebagai mantan presiden serta berpangkat jenderal.

"Saya rasa tidak sepatutnyalah berkata kasar terhadap Pak SBY. SBY adalah jenderal bintang 4, dia adalah (mantan) presiden," ucap Agum.

Baca: Kivlan Zen Tuding SBY Licik, TKN: SBY Demokrat Sejati

Agum berharap kepada pihak-pihak yang tidak puas dengan hasil Pemilu agar menempuh jalur yang sudah ditetapkan.

"Tolong deh kepada mereka-mereka yang tidak puas dengan keadaan yang dihadapi mereka. Jangan kemudian pelampiasannya dengan cara-cara yang di luar etika," tutur Agum.

2. TKN Jokowi-Maruf

Wakil Ketua TKN Jokowi-Maruf Amin, Abdul Kadir Karding membela Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dari tudingan Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen.

Abdul Kadir Karding menilai, SBY merupakan sosok yang baik dan bijaksana.

Tak seperti yang dituduhkan Kivlan Zen yang menyebut SBY licik ingin menjegal Prabowo Subianto sebagai Presiden.

"Kalau menurut saya Pak SBY orang baik, bijak, tokoh pernah presiden 2 periode," kata Abdul Kadir Karding saat ditemui di Rumah Aspirasi Rakyat, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/5/2019).

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding (TRIBUNNEWS/FRANSISKUS ADHIYUDA)

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini pun meminta Kivlan Zen tak membawa urusan pribadi ke ranah politik.

Selain itu, Abdul kadir Karding meminta sebagai sosok tokoh agar saling menahan diri dan tak saling serang.

"Orang kadang-kadang urusan politik, pribadi nyerang orang berlebihan, tidak patut, tidak pantes kaya engga ada baiknya aja," ucap Karding.

3. Sekjen Demokrat

Sekjen Partai Demokrat (PD), Hinca Panjaitan menjawab tudingan Kivlan Zen terhadap Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Kivlan Zen menuding SBY bertindak licik saat Pilpres 2019.

Bahkan SBY dan Partai Demokrat disebut ingin menjegal Prabowo Subianto batal menjadi capres di Pilpres 2019.

Hinca menegaskan, sangat tidak berdasar dan keliru tudingan tersebut.

"Ngawur! Sangat tak berdasar dan ngawur tudingan ini," tegas anggota DPR RI ini kepada Tribunnews.com, Jumat (10/5/2019).

Sekretaris Jenderal Demokrat Hinca Pandjaitan
Sekretaris Jenderal Demokrat Hinca Pandjaitan (Taufik Ismail/Tribunnews.com)

Hinca tegaskan, koalisi Adil Makmur pengusung pason Prabowo-Sandiaga Uno masih tetap dijalurnya.

Sebagai sekjen PD Hinca sampaikan ia masih wakil ketua di BPN Prabowo-Sandi.

"Kami terus bekerja solid menuntaskan pilpres ini sampai proses penghitungan oleh KPU ditetapkan pada 22 Mei," ucap Hinca.

Baca: Eggi Sudjana Jadi Tersangka, Ini Komentar Sandiaga, Mahfud MD, hingga Politisi Demokrat

Bahkan malam ini, Hinca menjelaskan, forum Sekjen partai koalisi Adil Makmur bertemu lagi melanjutkan terus kordinasi internal.

Karena itu Hinca tegaskan, tudingan Kivlan Zen terhadap SBY sama jahat dan tak menggambarkan sikap seorang senior.

"Pak SBY sudah 3 bulan lebih di Singapura memdampingi proses pengobatan bu Ani Yudhoyono," jelasnya.

Kembali Hinca menegaskan tudingan Kivlan Zen terhadap SBY adalah ngawur.

"Ngawur itu. saya setiap saat ada di BPN bagaimana mungkin tuduhan itu bisa diterima? Yang milih itu rakyat, dan proses penghitungan masih berjalan. setia lah pada proses. Itulah demokrasi," ucapnya.

Demokrat juga meminta Kivlan Zen untuk berhenti menuding SBY demikian. Pun meminta hentikan adu domba tersebut.

"Di alam demokrasi boleh beda pendapat dan kami hormati. Bantahan kami ini juga tegas. Jangan ngawur dan jangan mengadudomba. Hentikan adu domba ini!" tegasnya.

(Tribunnews.com/Srihandriatmo Malau/Daryono) (Kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved