Selasa, 19 Agustus 2025

Pilpres 2019

Gerindra Sindir AHY: Datang ke BPN Gak Bisa tapi Kongkow Bareng Pendukung Jokowi Bisa

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (BPN) itu menyebut istilah "bangsawan politik" untuk menyebut sosok AHY

Biro Pers Istana Kepresidenan/Rusman
Presiden Jokowi menyalami dan mempersilakan Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY untuk mengambil tempat yang disediakan di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/5/2019) 

Selain itu, kata Andre, pihak BPN juga telah melaporkan dugaan kecurangan pilpres ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sesuai aturan perundang-undangan.

"Jadi jangan berkomentar. Anda tidak pernah datang rapat BPN. Ayo saya tunggu daripada duduk-duduk sama pendukung Pak Jokowi," kata dia.

Andre mengatakan, kritik yang disampaikannya ini merupakan pendapat pribadi.

Hingga saat ini, pihak Partai Gerindra maupun Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga belum mengambil sikap terkait manuver AHY tersebut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jubir BPN: AHY Lebih Punya Waktu Bertemu Pendukung Jokowi 

Wasiat Prabowo

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengungkap telah menyiapkan surat wasiat sebagai komitmen menghadirkan Pemilu adil tanpa kecurangan.

Ketua Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra Habiburokhman menjelaskan surat wasiat Prabowo akan menjadi standing point alias sikap resmi paling mutakhir capres 02 tersebut.

Kata Habiburokhman, isi surat itu tidak terlalu spesifik soal tindak lanjut hasil Pemilu.

Melainkan lebih kepada hal-hal baik untuk bangsa Indonesia, terutama bagaimana seharusnya mensikapi persoalan Pemilu tahun ini.

"Itu akan menjadi standing point, sikap resminya pak Prabowo yang final. Intinya, pasti apa yang ditulis, disampaikan pak Prabowo itu hal baik. Hal yang bagus untuk bangsa. Bagaimana bangsa ini menyikapi persoalan terkait Pemilu terakhir," kata Habiburokhman saat ditemui di KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (18/5/2019).

Lebih lanjut Habiburokhman tidak mau membocorkan secara detail apa isi surat tersebut. Tapi yang jelas, surat wasiat Prabowo akan dibacakan antara tanggal 21 Mei sebelum pengumuman hasil rekapitulasi Pemilu, atau tanggal 22 Mei tepat di hari pengumuman tersebut.

Baca: Jelang 22 Mei, Eks Komandan NII: Setiap Konflik Adalah Peluang dan Iklan Gratis Bagi Teroris

"Nanti dibacakan pada saatnya. Tunggu tanggal mainnya. Yang jelas kami selalu menempuh cara-cara terhormat, bermartabat dalam berpolitik, termasuk mensikapi hasil pemilu ini. Persisnya nggak tau, sekitar tanggal 21-22," ungkap Habiburokhman.

Sebelumnya, dalam pidatonya di acara pengungkapan data serta fakta kecurangan di Hotel Grand Sahid kemarin Selasa (14/5/2019) Prabowo menyatakan akan segera mengumpulkan ahli hukum dan membuat surat wasiat.

"Setelah ini saya ke Kertanegara saya akan kumpulkan ahli hukum saya akan buat surat wasiat saya. Saya katakan gak usah nakut-nakutin kita dengan makar-makar.”

“Sekarang ini tokoh bangsa ini bukan makar jenderal itu mempertaruhkan nyawanya sejak muda mereka tidak makar, Tiasno tidak makar, Iwan Fuad tidak makar, Tejo Edi tidak makar, amien rais tidak makar, Djoko Santoso tidak makar.”

“Kita membela Bangsa Indonesia, jangan takut-takuti dengan senjata yang diberikan oleh rakyat, " kata Prabowo Subianto.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan