Pilpres 2019
Mungkinkah Jokowi Sambangi Rumah Prabowo Seperti 2014 Silam? Ini Kata Luhut
Melihat karakter dan sifat Jokowi yang hangat dan bersahaja, menurut Luhut sangat mungkin kejadian tersebut terulang
Penulis:
Taufik Ismail
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bisa saja Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mendatangi rumah Prabowo Subianto pasca gelaran Pemilu Presien.
Hal tersebut pernah terjadi 5 tahun lalu usai penyelenggaraan Pemilu Presiden 2014.
Baca: Andre Protes Prediksi Faldo Maldini Soal Prabowo Mungkin Gabung ke Jokowi : Melukai Perasaan Kami
"Ya bisa saja terjadi begitu. Tidak ada yang tidak mungkin," kata Luhut Binsar Pandjaitan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (25/6/2019).
Melihat karakter dan sifat Jokowi yang hangat dan bersahaja, menurut Luhut sangat mungkin kejadian tersebut terulang.
Jokowi bersedia menatangi rumah Prabowo, karena tujuan rekonsiliasi atau pertemuan adalah untuk kepentingan bangsa dan negara.

"Dia orang yang sangat bersahaja, ibunya bersahaja. Dan untuk kepentingan negara, saya kira Pak Jokowi tidak akan pernah sungkan untuk berbuat apa saja," katanya.
Luhut mengatakan Jokowi sangat menginginkan adanya rekonsiliasi pasca Pilpres 2019.
Baca: Pengacara Sebut Ada Upaya Pembungkaman di Balik Proses Hukum Ratna Sarumpaet
Menurut Luhut, keinginannya tersebut akan tersirat dalam pidato presiden terpilih yang digelar setelah putusan MK.
"Insyaallah semua baik-baik, tentu nanti presiden akan menyampaikan pidato sebagai presiden terpilih. Insyaallah akan mengajak supaya kita ramai-ramai membangun negara kita ini," pungkasnya.
Jokowi Beberapa Kali Hubungi Prabowo
Ketua DPP Gerindra Sodiq Mujahid mengatakan bahwa Joko Widodo ( Jokowi) beberapa kali mencoba membuka komunikasi dengan Prabowo Subianto seusai Pemilu Presiden 2019.
Hanya saja, menurut Sodiq, upaya komunkasi itu masih dipertimbangkan dengan matang oleh Prabowo.
"Pak Jokowi sudah berulang kali minta untuk bertemu dan hal ini masih sedang dipertimbangkan dengan sangat amat matang, dengan sangat komprehensif oleh pimpinan kami," ujar Sodiq di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/6/2019).
Menurutnya, Prabowo belum mengambil keputusan adanya komunikasi dari Jokowi itu.
Baca: MK Percepat Putuskan Sengketa Pilpres 2019, Ini Reaksi BPN Prabowo-Sandi
Sebelum mengambil keputusan Prabowo akan terlebih dahulu membicarakannya dengan jajaran pengurus partai atau koalisi.
"Pimpinan kami akan bertemu dengan semua jajaran jajaran Gerindra, baik itu Dewan Pembina, Dewan Pakar, DPD juga dengan koalisi, juga mungkin dengan tokoh-tokoh," katanya.

Prabowo menurut Sodiq akan meminta masukan dari kader, pengurus partai serta pimpinan koalisi sebelum mengambil keputusan apakah akan menyambut komuniasi dari Jokowi atau tidak.
Hingga saat ini keputusan tersebut belum diambil.
"Kami belum memberikan jawaban, sebelum tadi, ada proses pengambilan keputusan yang sangat mendalam, sangat komprehensif dan sangat lengkap di seluruh jajaran partai,"katanya.
Baca: Jokowi dan Prabowo Dijadwalkan Bertemu dalam Waktu Dekat
Ia mengaku tidak tahu berapa kali Jokowi berupaya membuka komunikasi dengan Prabowo.
Begitu juga mengenai siapa saja orang yang diutus untuk komunikasi itu.
Yang pasti menurutnya upaya komunikasi untuk rekonsiliasi itu sudah ada.
"Iya benar, itu amat terbuka bahwa pak jokowi sudah minta rekonsiliasi, tapi sekali lagi kita belum mengambil keputusan, ya, itu masih sedang dipertimbangkan dengan amat mendalam," pungkasnya.
TKN Jalin komunikasi
Tim Kampanye Nasional (TKN) dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) tengah berkomunikasi untuk mempertemukan Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua TKN, Arsul Sani.
Baca: Ditemukan Fakta Baru Kebakaran Pabrik Korek Api : Pekerja Digaji Rendah Hingga Pekerjakan Anak
"Komunikasi antara kedua pihak terus berlangsung, termasuk antara kami yang di TKN dengan para elite Gerindra yang mewakili Pak Prabowo," ujar Arsul ketika dihubungi, Senin (24/6/2019).
Arsul mengatakan, tidak ada istilah saling menunggu, kedua pihak sama-sama memiliki sikap yang positif.
Menurut politisi PPP ini, TKN dan elite Partai Gerindra juga sering bertemu atas inisiatif yang bergantian.
"Kami sama-sama punya sikap positif, sering bertemu dengan inisiatif bergantian."

"Kadang yang ajak dari elite Gerindra, kadang dari kami yang di TKN," ujar Arsul.
Sebelumnya, Arsul juga mengatakan bahwa pertemuan Jokowi dan Prabowo bukan karena keduanya punya hubungan buruk.
Menurut dia, pertemuan itu dibutuhkan untuk kepentingan yang lebih besar yaitu menyatukan masyarakat.
Baca: Puan Maharani Sebut Semua Solid Dukung Megawati Kembali Jabat Ketum PDIP
Selama ini sikap bermusuhan sering ditunjukan oleh elemen pendukung.
Pertemuan antara Jokowi dan Prabowo diharapkan menjadi simbol rekonsiliasi supaya sesama pendukung berdamai kembali.