Rabu, 20 Agustus 2025

Pencarian Properti di Wilayah Tangerang Selatan Meningkat, Hunian Rp 1 Miliar Paling Banyak Dicari

Tren harga properti diindikasikan akan berangsur normal dan akan meningkat setiap kuartal pada tahun depan.

ist
Ilustrasi properti. 

Menurutnya, sektor properti harus melakukan adaptasi dan inovasi agar industri bisa lebih cepat pulih pada 2022 mengingat sektor properti cukup penting bagi pemulihan ekonomi nasional.

"Industri properti memiliki multiplier effect terhadap 174 sektor lainnya dan 350 jenis industri terkait skala kecil, sekaligus juga menyerap lebih dari 30 juta tenaga kerja," papar Marine.

Baca juga: Ditopang Permintaan Hunian yang Tinggi, Peluang Sektor Properti Dinilai Masih Cerah

Marine menjelaskan, stimulus berupa uang muka 0 persen dan relaksasi PPN properti yang diluncurkan pemerintah sejak Maret 2021, terbukti memberi pengaruh signifikan terhadap perputaran ekonomi di sektor properti.

"Sepanjang tiga bulan pertama, stimulus ini diklaim meningkatkan penjualan properti pada kisaran 10 hingga 20 persen, baik untuk masyarakat berpenghasilan rendah menengah, maupun tinggi," tuturnya.

Melihat efek positif yang dihasilkan, kata Marine, kedua stimulus tersebut diperpanjang oleh pemerintah, di mana insentif pembebasan PPN properti hingga Desember 2021 dan uang muka 0 persen sampai Desember 2022.

"Perpanjangan stimulus ini diyakini dapat menjaga kondisi pasar properti 2022 tetap stabil," ucapnya.

Marine menyebut, selain stimulus pemerintah, proyek infrastruktur transportasi juga turut menggenjot sektor properti dari sisi harga, khususnya jalan tol baru yang menghubungkan kawasan hunian dengan jalur tol lingkar luar Jakarta.

"Sebagai contoh Kota Tangerang, Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang secara berturut-turut mencatat kenaikan harga tahunan sebesar 17,04 persen, 9,21 persen, dan 13,55 persen dimana sepanjang 2021, Pemerintah meresmikan tiga ruas jalan tol di wilayah tersebut, yaitu Cengkareng-Kunciran, Kunciran-Serpong, dan Serpong-Pamulang," tutur Marine.

Properti Perkasa

Terpisah, dalam siaran pers yang diterima, Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo menyebut sektor properti diproyeksi kembali menarik tahun depan seiring tren positif ekonomi dalam negeri.

Ia juga mengaku optimistis dengan properti dalam lelang ini bisa terserap pada akhir tahun ini sehingga perusahaan mampu menghimpun dana penjualan rumah secara lelang pada periode 2021 lebih dari 1.500 unit rumah total mencapai sekitar Rp 1,73 triliun.

Ilustrasi
Ilustrasi (istimewa)

"Antusiasme investor pada tahun ini juga menunjukkan sektor properti masih menjadi pilihan menarik untuk investasi. Sehingga, kami yakin unit rumah atau hunian yang dilelang selama 2021 akan terserap habis," ujar Haru.

Pengamat Properti, Ali Tranghanda menyebut rumah tapak masih menjadi primadona pada tahun 2022 dibandingkan dengan apartemen yang tahun ini bisnisnya terpuruk.

"Ke depan itu sekitar 50 persen lebih orang lebih berminat untuk membeli properti landed dan 40 % itu orang untuk membeli kavling, tanah dan apartemen," kata Ali.

Ali melihat GDP Indonesia memang saat ini sedang naik, namun harus tetap waspada karena GDB masih ditopang oleh belanja negara.

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan