Didukung Infrastruktur, Ciputat-Pamulang Jadi Satelit Jakarta dengan Permintaan Properti Tinggi
Total unit yang akan dibangun sebanyak 101 unit dengan status lahan sertifikat hak guna bangunan (SHGB) yang telah pecah.
Penulis:
Choirul Arifin
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejumlah kawasan satelit Jakarta di sisi selatan seperti Ciputat dan Pamulang kini menggeliat kencang menjadi episentrum baru pertumbuhan pasar properti di Jabodetabek.
Kawasan pinggiran di selatan Jakarta ini banyak diincar oleh mereka yang ingin membeli rumah sebagai unit hunian pertama yang akan mereka miliki (first time buyer) khususnya keluarga muda.
Tren ini bisa dipahami karena kawasan satelit ini ditopang oleh jaringan infrastruktur yang cukup baik seperti mulai dari rampungnya ruas Tol Serpong–Cinere (JORR II) yang punya exit tol di Pamulang, hingga rencana perpanjangan jalur MRT yang menembus Tangerang Selatan, perlahan mengubah karakter dua kecamatan ini menjadi area pertumbuhan properti dengan daya saing yang semakin kuat.
Baca juga: Pengembang Dukung Keputusan Kementerian PKP Batal Perkecil Ukuran Rumah Subsidi
“Seiring ketersediaan lahan di pusat kota yang menipis dan harga terus naik, dua kawasan Pamulang dan Ciputat, menawarkan perpaduan menarik yakni harga masih rasional, konektivitas makin terbuka, dan lingkungan sosial yang sudah mapan," kata Agus Winardy, CEO PT. Artha Buana Samudera (ABS Land).
Menurutnya, dua area ini sebagai kawasan favorit masa lalu yang siap jadi sunrise area dalam waktu dekatm
Situasi positif ini tentunya tak disia-siakan oleh sejumlah developer properti dengan mengembangkan proyek proyek properti yang memgincar pasar keluarga muda dan pekerja urban.
Untuk menangkap peluang tersebut pihaknya ABS Land mengembangkan proyek hunian tapak Ananda Terrace dengan konsep rumah dua lantai dengan 3 kamar tidur di kawasan Ciputat.
“Ini adalah alternatif paling rasional di tengah harga properti yang terus merangkak naik di kawasan sekitarnya," kata Agus dikutip Senin, 14 Juli 2025.
Dia berani memasarkan unit hunian ini mulai dari Rp1,1 miliaran. Dengan mempertimbangkan lokasi, nilai investasi di proyek hunian ini diyakini akan terus meningkat.
Pihaknya menyiapkan skema pembelian indent dengan estimasi serah terima dalam tiga bulan untuk memberikan fleksibilitas ke pembeli.
Sesuai rencana, total unit yang akan dibangun sebanyak 101 unit dengan status lahan sertifikat hak guna bangunan (SHGB) yang telah pecah.
Keberadaan Tol Serpong–Cinere (JORR II), serta akses ke stasiun KRL Pondok Ranji, Sudimara, dan Jurangmangu, diyakini Agus menjadi nilai tambah kawasan Ciputat dan.Pamulang lantaran bisa menjangkau kawasan pusat bisnis Jakarta hanya dalam waktu kurang dari satu jam.
“Selain infrastruktur yang sudah eksis, moda transportasi modern yaitu MRT Jakarta yang akan merambah ke kawasan Tangerang Selatan semakin mendekati tahap realisasi. Bahkan rencana perpanjangan MRT Jakarta sepanjang kurang lebih 22km menuju Ciputat, Pamulang, dan Serpong sudah masuk fase pendanaan,” kata Agus.
Berdasarkan data, Pemprov DKI Jakarta telah menyelesaikan studi kelayakan (feasibility study) rute MRT untuk jalur Ciputat–Pondok Cabe serta jalur Lebak Bulus–Serpong. Konstruksi fisik untuk ekstension ke Tangsel diperkirakan baru dapat dimulai paling cepat tahun 2025, setelah fase 2A Jakarta (Bundaran HI-Kota) lebih dulu selesai. (tribunnews/fin)
Baru 3 Tahun, Moana Putri Ria Ricis Sudah Jadi Juragan Cilik Indekos |
![]() |
---|
Menko AHY: Infrastruktur Berkelanjutan jadi Jangkar Transisi Energi di Indonesia |
![]() |
---|
Pemerintah Dukung Inovasi Industri Keuangan Digital di Indonesia |
![]() |
---|
Wisata Healing Meningkat, Tabanan Muncul sebagai Magnet Baru Investasi Properti |
![]() |
---|
Membangun Jalan Tol Tangguh di Era Volatilitas Ekonomi, Ini Strateginya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.