Ramadan 2014
Banyak Cerita Dari Langgar Peninggalan Pendiri Muhammadiyah
Kampung Kauman sebagai tempat kelahiran Muhammadiyah memiliki peninggalan dari sang pendiri Muhammadiyah, Kyai Ahmad Dahlan.
Editor:
Anita K Wardhani
Laporan Repoter Tribun Jogja, Hamim Thohari
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Kampung Kauman sebagai tempat kelahiran Muhammadiyah memiliki peninggalan dari sang pendiri Muhammadiyah, Kyai Ahmad Dahlan. Peninggalan itu berupa Langgar (Musala). Musola tersebut berada di kompleks rumah yang dahulunya ditinggali Ahmad Dahlan bersama keluarganya.
Langgar Kyai Ahmad Dahlan sebenarnya dibangun oleh Haji Abu Bakar ayah dari Ahmad Dahlan. Abu Bakar merupakan ulama dan salah satu khatib di Masjid Gede Kauman. Pada masa itu setiap Ulama jika memunyai tanah yang luas di sekitar rumahnya pasti akan membangun langgar.
Dijelaskan oleh Ahmad Nafi'an, selaku cicit Kyai Ahmad Dahlan, Mushola tersebut dibangun setelah tahun 1868 Masehi. "Musala tersebut dibangun oleh Haji Abu Bakar setelah kelahiran Ahmad Dahlan," terang Ahmad Nafi'an.
Banyak cerita dari Langgar Ahmad Dahlan tersebut, dari pernah dirobohkan oleh masyarakat hingga menjadi cikal bakal berdirinya organisasi Muhammadiyah.
Langgar Ahmad Dahlan saat ini berbentuk bangunan dua lantai. Dahulu pada pertama kali pembuatanya hanya memiliki satu lantai. "Pada tahun 1889 dan 1903 Kyai Ahmad Dahlan pergi ke Mekah untuk mendalami tentang Islam. Setelah kembali dari Mekah Kyai Ahmad Dahlan mencoba untuk merubah arah kiblat yang ada di Masjid Gede Kauman yang dianggapnya kurang tepat," ungkap Ahmad Nafi'an.
Karena dalam usaha merubah arah kiblat masjid Gede Kauman mendapat pertentangan, maka beliua merubah arah kiblat langgar yang ada di rumahnya. Warga sekitar menentang apa yang dilakukan Ahmad Dahlan dengan merubah arah kiblat.
Akhirnya masyarakat merobohkan langgar Ahmad Dahlan dengan alasan menyalahi arah kiblat yang telah ada. Setelah dirobohkan, langgar tersebut dibangun kembali oleh Kyai Ahmad Dahlan.
Selain sebagai tempat beribadah, dahulunya langgar ini digunakan Kyai Ahmad Dahlan dalam menyiarkan ajarannya dan sebagai tempat belajar bagi anak sekitar kampung Kauman. "Sebelum Muhammadiyah berdiri, Kyai Ahmad Dahlan merintas sekolah putri yang bernama Pawiyatan", cerita Ahmad Nafi'an.
Langgar Kyai Ahmad Dahlan mengalami renovasi yang cukup besar menjelang Muktamar satu Abad Muhammadiyah tahun 2010.
Kini, langgar itu berusia seabad lebih. Aktivitas di langgar ini sudah mulai dikurangi. Saat ini, langgar Ahmad Dahlan ini sudah tidak difungsikan untuk salat 5 waktu berjamaah lagi. Hanya kegiatan anak-anak mengaji dan menghafal Al-qur'an yang masih dilakukan di langgar tersebut. (Tribunjogja.com)