Ramadan 2014
Masjid Sunda Kelapa, Bukan Cagar BUdaya, Tetapi Tetap Mempesona
Banyak masyarakat luas mengira, Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK), Menteng, Jakarta Pusat, selain digunakan untuk kegiatan ibadah
TRIBUNNEWS.COM -- Banyak masyarakat luas mengira, Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK), Menteng, Jakarta Pusat, selain digunakan untuk kegiatan ibadah, dianggap juga sebagai bangunan bersejarah.
Namun, faktanya tidak demikian. Hal demikian dibantah langsung Adhi Laksono selaku Wakil Ketua Panitia Ramadan sekaligus pelaksana bagian Zakat Infaq dan Sodaqoh (Zis).
"Masjid Agung Sunda Kelapa, bukanlah bangunan bersejarah ataupun sebagai tempat cagar budaya. Ini hanya tempat ibadah untuk warga muslim di Menteng dan sekitarnya," ucapnya saat diwawancarai Warta Kota, Kamis (3/7/2014)
Masjid yang berdiri tegak mempesona di kawasan elite tepatnya di Jalan Taman Sunda Kelapa Nomor 16, Menteng, Jakarta Pusat, ini memang diidolakan warga sekitar. Pada mulanya keberadaan MASK ini dimaksudkan sebagai tempat ibadah masyarakat muslim yang tinggal di sekitar wilayah Menteng dan sekitarnya.
Sekitar tahun 1951-an, warga Menteng merindukan tempat ibadah yang nyaman dan dekat dengan kediaman mereka. Kebutuhan mereka akan rumah ibadah sebagai sarana pelepas dahaga rohani dengan menjalin "hablun minallah" sudah tak terelakkan lagi.
Menurut Adhi, perkembangan MASK berikutnya, kini kiprahnya semakin luas bahkan jangkauan jama’ahnya telah merambah ke wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek). Tak hanya itu, ia juga menuturkan ada beberapa jama'ah ada yang dari luar Jabodetabek.
"Adanya keberadaan masjid Agung di kawasan Menteng, kini perkembangan kiprahnya meluas hingga Jabodetabek dan luar Jabodetabek," katanya.
Perkembangan kegiatan dan jangkauan jama’ah masjid tersebut terlihat dari banyaknya yang datang pada saat dilaksanakannya program kuliah dhuha dan kajian malam yang rutin. Program tersebut dilaksanakan setiap hari Senin sampai Kamis tiap minggunya.
Adhi menuturkan dibangunnya MASK diarsiteki Ir Gustav Abbas, yang merupakan alumnus teknik sipil Institut Teknik Bandung (ITB). Bangunan tersebut menariknya tidak memiliki kubah seperti masjid-masjid pada umumnya. Rooftop atau atap MASK dirancang Gustav seperti telapak tangan yang sedang menengadah. (Panji Baskhara Ramadhan)