Sabtu, 23 Agustus 2025

Ramadan 2019

Tidur Setelah Sahur? Ini Bahayanya, Yuk Meniru Cara Rasulullah Agar Tak Mengantuk dan Puasa Lancar

Ternyata dari sisi ilmu gizi dan kesehatan, tidur setelah makan sangat tidak dianjurkan bahkan dalam kategori dilarang karena dampak buruknya sangat b

Penulis: Anita K Wardhani
net
Ilustrasi ngantuk setelah makan 

"Metabolisme tubuh tidak akan terganggu hanya karena kita tidur," tegasnya ketika dihubungi Kompas.com pada Jumat (18/05/2018).

Meski begitu, memberi jarak antara selesai makan dengan tidur juga perlu diperhatikan. "Ketika makanan masuk ke dalam tubuh kita, berarti tubuh kita sedang aktif," ujarnya.

"Bukan masalah metabolisme tubuh, tapi makanan adalah sumber energi. Ketika sumber energi tidak dipergunakan oleh tubuh kita, yang akan terjadi akan ditumpuk," sambungnya.

Menurut Inge, makanan yang ditumpuk baru akan dipergunakan saat kita beraktivitas. Inilah pentingnya jarak antara selesai makan dengan waktu tidur.
Tanggapan serupa juga dijelaskan oleh dr Dian Permatasari, M.Gizi, SpGK.

" Tidur setelah sahur tidak masalah. Tapi hal ini tidak disarankan habis sahur langsung tidur," kata Dian.

Baca: Menengok Kepulauan Talaud, Kabupaten Surga yang Dipimpin si Cantik Sri Wahyumi Manalip

"Paling tidak sekitar setengah jam atau habis subuh," imbuhnya.

Dengan kata lain, menurut Dian, memberi jarak antara makan dengan tidur diperlukan.

"Kalau benar-benar habis makan langsung tidur biasanya kan makanannya belum turun ke bawah," ujarnya. "Biasanya, (hal ini) suka balik lagi atau mengakibatkan rasa begah di perut," tambahnya.

Gangguan asam lambung
Gangguan asam lambung (net)

Asam Lambung

Pendapat lain diungkapkan oleh Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP selaku ahli gastroenterologi dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Menurut dia, langsung tidur setelah sahur sangat tidak direkomendasikan bagi orang normal, apalagi untuk mereka yang memiliki penyakit maag atau penyakit asam lambung (GERD).
"Makan terakhir itu dianjurkan dua jam sebelum tidur," ujarnya saat diwawancarai Kompas.com, Jumat (18/5/2018).

Untuk menyiasatinya, Ari menyarankan untuk beristirahat dalam posisi setengah duduk dengan bantal yang ditinggikan.

Posisi ke kanan atau pun ke kiri tidak terlalu berpengaruh dalam mencegah terjadi GERD. Intinya adalah menjaga agar asam lambung tidak berbalik arah mengikuti gaya gravitasi ke dada dan kerongkongan.

GERD atau gastroesophageal reflux disease juga dikenal sebagai penyakit asam lambung. Ini adalah kondisi di mana asam lambung naik hingga ke kerongkongan.

Gejalanya, seperti yang dipaparkan oleh Ari dalam kolom di Kompas.com 4 November 2013, termasuk nyeri di dada seperti terbakar (heart burn) dan mulut yang pahit karena asam lambung naik hingga kerongkongan.

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan