Ramadan 2019
Mengenal Syekh Ahmad Maeno, Mualaf yang Jadi Imam di Jepang, Dakwahnya Melalui Musik Memukau
Syekh Ahmad MaenoImam di Jepang, dia telah memeluk Islam dari sejak usia 18 tahun, pada tahun 1994. Dakwahnya melalui nasyid memukau.
Penulis:
Anita K Wardhani
Masjid-masjid tersebut kebanyakan dibangun, yang pertama oleh pekerja, dan yang kedua oleh pelajar Muslim.
Dengan banyaknya masjid, pengetahuan orang Jepang dalam tataran individu telah berkembang pesat, dan itu baik. Karena hanya dengan cara itu orang-orang Jepang dapat mengetahui bahwa Muslim adalah manusia juga, orang-orang normal, kata Syekh Maeno.
Berdakwah Lewat Musik
Syekh Maeno juga dikenal suka berdakwah melalui pendekatan musik, yaitu Nasyid.
Dari tulisan GanaIslamika berjudul Syekh Ahmad Maeno (2): Jepang, Indonesia, Hadramaut, dan Musik
Ketika ditanya apa alasannya, Syekh Maeno menjelaskan bahwa Nasyid berpengaruh besar terhadap hati anak-anak.
Selain itu Nasyid juga menurutnya sedang berkembang pesat di dunia Barat dan banyak negara lainnya, bahkan di antara komunitas-komunitas Muslim minoritas.
Sementara itu, di Jepang sendiri, menurut Syekh Maeno hampir sama sekali tidak ada perkembangan.
“Apabila tidak ada yang melakukannya (Nasyid di Jepang), maka saya harus melakukannya. Itulah sebabnya saya memulai (Nasyid),” ujarnya. Syekh Maeno mengembangkan gaya Nasyid-nya sendiri yang bergaya nada-nada Jepang.
Dalam media sosial, Syekh Maeno dapat ditemui di akun instagramnya: @ maenoahmad, dan twitternya: @AhmadMAENO. (PH)
Video Syekh Maeno sedang bernasyid, dapat dilihat di bawah ini:
Tulisan disarikan dari Gana Islamika berjudul
Ahmad Maeno (1): Mualaf Jepang yang Menjadi Imam dan Syekh Ahmad Maeno (2): Jepang, Indonesia, Hadramaut, dan Musik