Selasa, 26 Agustus 2025

Ramadan 2019

Siwak Rajin Digunakan Nabi Bersihkan Gigi dan Mulut, Simak Tradisinya Dalam Berbagai Peradaban

Riwayat mengisahkan bahwa Nabi Muhammad SAW secara konstan menggunakan Siwak dari sejak setelah terbangun, setelah makan, dan sebelum membaca doa

thenews.com
Seorang pedagang asongan menjajakan Siwak di depan sebuah masjid di Islamabad 

TRIBUNNEWS.COM - Siwak yang secara konstan digunakan Nabi Muhammad SAW sejak setelah terbangun, setelah makan, dan sebelum membaca doa ternyata ada dalam berbagai peradaban.

Gana Islamika mengupasnya di tulisan ini

Gigi berlubang atau keropos dan infeksi mulut merupakan masalah kesehatan umum bagi manusia di seluruh dunia.

Karena itu praktek menjaga kebersihan mulut terus menjadi tindakan pencegahan utama terhadap infeksi oral dan penyakit gusi.

Sejarah mencatat, berbagai peradaban di dunia memiliki berbagai macam cara untuk menjaga kebersihan mulut dan gigi.

Semenjak zaman kuno, sebelum munculnya sikat gigi modern, orang-orang menggunakan beberapa jenis alat pembersih untuk melestarikan giginya.

Beberapa perangkat awal ini termasuk tusuk gigi, sikat ranting, dan jari yang dibungkus kain.

Keberadaan tusuk gigi sudah berlangsung sangat lama, yakni sejak zaman pra-sejarah.

Artefak peninggalannya ditemukan dari hasil penggalian kota kuno Babilonia, tusuk gigi ditemukan bersamaan dengan perlengkapan mandi lainnya.

Di tempat lainnya, hukum Manu dari peradaban kuno Vedic India menetapkan bahwa membersihkan gigi merupakan bagian dari ritual higienis sehari-hari.

Seperangkat alat perawatan gigi dari Babilonia. Photo: karardh.com
Seperangkat alat perawatan gigi dari Babilonia. Photo: karardh.com ()

Buku-buku kedokteran India kuno, Susruta Samhita dan Charaka Samhita, juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan mulut dengan menggunakan stik herbal

Pada abad ke-2 SM, sophist Yunani, Alciphron, merekomendasikan tusuk gigi untuk membersihkan ‘residu berserat’ yang tertinggal di sela gigi apabila setelah makan.

Alciphron menggunakan istilah “karphos”—yang apabila diterjemahkan secara kasar artinya sebagai “pisau penyedot”—yang dideskripsikan sebagai tusuk gigi

Sementara itu orang-orang Romawi menggunakan pohon Damar Wangi (Pistacia lentiscus) sebagai bahan dari tusuk gigi. Di peradaban lainnya, kitab suci Buddhisme menyebutkan bahwa Buddha menerima “tongkat gigi” dari Tuhan yang disebut dengan “Sakka”.

Talmud dalam peradaban orang-orang Yahudi menyebutkan “quesem”, yaitu pecahan atau potongan kayu yang salah satu ujungnya digigit dan dikunyah, lalu kemudian setelah berserat digunakan menjadi sikat gigi.

Damar Wangi (Pistacia lentiscus) digunakan oleh orang-orang Romawi sebagai bahan untuk tusuk gigi. Photo: antropocene.it
Damar Wangi (Pistacia lentiscus) digunakan oleh orang-orang Romawi sebagai bahan untuk tusuk gigi. Photo: antropocene.it ()
Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan