Jumat, 10 Oktober 2025

Ramadan 2020

Imbauan PBNU Soal Ibadah Ramadan Selama Wabah Corona: Salat Tarawih di Rumah Dulu

PBNU mengimbau seluruh umat muslim di Indonesia beribadah di rumah selama bulan Ramadhan di tengah wabah virus corona.

Youtube Najwa Shihab
PBNU mengimbau seluruh umat muslim di Indonesia beribadah di rumah selama bulan Ramadhan di tengah wabah virus corona. 

TRIBUNNEWS.COM - Pengurus Besar Nahdlatul Ulma (PBNU) mengimbau seluruh umat muslim di Indonesia beribadah di rumah selama bulan Ramadhan di tengah wabah virus corona (Covid-19).

Ketua PBNU, Marsyudi Suhud menekankan, selama pandemi Covid-19 diimbau untuk menjalankan salat tarawih di rumah masing-masing.

Hal itu disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube KompasTV, Minggu (19/4/2020).

Marsyudi menyebut, pelaksanaan salat tarawih di rumah bisa dilakukan berjamaah bersama keluarga.

"Salat tarawih mungkin di rumah dulu dengan keluarga, bapaknya jadi imam, ibu, anaknya semua jadi makmum."

"Kalau belum bisa, latihan dulu dari sekarang," ujar Marsyudi.

Ketua PBNU Marsudi Syuhud
Ketua PBNU Marsudi Syuhud (Youtube Najwa Shihab)

Baca: Agar Rakyat Tak Bingung Saat Ramadan, Rais Aam PBNU Minta Pemerintah Petakan Corona Hingga ke Desa

Baca: Ini Imbauan Ketua PBNU dalam Melaksanakan Ibadah di Bulan Ramadhan, Mulai Tarawih hingga Tadarus

Ia juga mengatakan, untuk salat Idul Fitri juga dilaksanakan di rumah jika wabah corona belum berakhir. 

"Begitupula ketika nanti ada salat Idul Fitri juga demikian kalau ternyata ini belum bisa terkontrol dengan baik," jelasnya.

Marsyudi menambahkan, pelakasanaan salat berjamaah akan kembali di tempat ibadah setelah pandemi Covid-19 selesai.

"Belum diumumkan bahwa pandemi sudah dikuasai, sudah nggak ada lagi."

"Nanti kalau sudah selesai pandemi ini ya kita biasakan lagi salat di masjid atau mushola," kata Marsyudi.

Baca: PBNU Gelar Doa Bersama dan Pertaubatan Global Sikapi Pandemi Corona di Indonesia

Baca: PBNU Imbau Masyarakat di Zona Merah Covid-19 Patuhi Protokol Ibadah Termasuk Salat Tarawih dan Id

Sementara itu, ia menuturkan, seluruh umat muslim agar menunggu informasi lebih lanjut dari pemerintah terkait kondisi penyebaran virus corona.

"Sesungguhnya baik kita sebagai umat Islam di daerah masing-masing atau di kampung masing-masing."

"Jika ini nanti situasinya pemerintah belum bisa memberikan penjelasan bahwa kondisinya belum terkontrol dengan sepenuhnya."

"Dan masih dianggap kurang baik bagi kita untuk melakukan kumpul-kumpul baik di masjid, di tempat lain atau di mushola," papar Marsyudi.

Ia menjelaskan, jika saat Ramadhan masih terjadi pandemi, tentu saja banyak kultur yang tidak bisa diterapkan.

Yakni salat tarawih, sungkeman, dan mudik.

Baca: Ramadan di Tengah Corona, MUI: Jadikan Rumah sebagai Pusat Kegiatan Ibadah di Bulan Suci

Baca: Beberapa Skenario Pengembalian Dana Jemaah Jika Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun Ini Ditiadakan

Namun, kultur itu tetap bisa dilakukan dalam bentuk lain dengan akhlak yang baik.

"Ketika kita masih kondisi puasa di bulan Ramadhan yang biasanya melakukan salat tarawih dan mudik."

"Bahkan kita nanti sungkeman setelah akan lebaran," tuturnya.

Marsyudi mengatakan, dahulukan yang lebih penting jika saat Ramadhan masih pandemi yakni menjaga kesehatan.

Penting untuk tetap mengikuti anjuran pemerintah dan agama dengan menjaga kesehatan raga maupun jiwa.

Baca: 6 Arahan MUI Terkait Ibadah di Bulan Ramadan Saat Pandemi Corona

Baca: MUI Terbitkan Arahan Ibadah Ramadan Saat Pandemi Virus Corona

Ia juga menyebut, menjaga kesehatan selama wabah corona merupakan tujuan syariah.

"Maka baiknya kita tetap menjaga kondisi apa yang telah disampaikan oleh pemerintah dan agama," ujar Marsyudi.

"Menjaga jiwa harus diutamakan."

"Bahwa menjaga jiwa adalah tujuan syariah yang terbesar maka kita harus waspada," tandasnya.

(Tribunnews.com/Indah Aprilin)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved