Sabtu, 4 Oktober 2025

Ramadan 2020

Manfaat Puasa bagi Kesehatan, Cegah Peradangan hingga Turunkan Berat Badan

Melaksanakan puasa Ramadhan bagi umat Islam ternyata memiliki kelebihan dan manfaat bagi kesehatan badan, di antaranya dapat mencegah peradangan.

Penulis: Arif Fajar Nasucha
https://www.freepik.com/
Melaksanakan puasa Ramadhan bagi umat Islam ternyata memiliki kelebihan dan manfaat bagi kesehatan badan, di antaranya dapat mencegah peradangan. 

TRIBUNNEWS.COM - Puasa merupakan ibadah wajib dilaksanakan umat Islam yang memenuhi syarat wajib dan sah puasa di bulan Ramadhan.

Melaksanakan puasa Ramadhan bagi umat Islam memiliki beberapa tujuan, diantaranya untuk meningkatkan disiplin diri, lebih berempati, hingga menambah rasa syukur atas nikmat Allah SWT.

Puasa tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan mental, tetapi juga bermanfaat secara fisik.

Hal-hal yang Membatalkan Puasa, Mulai Makan dan Minum Secara Sengaja Hingga Jima
Manfaat Puasa bagi Kesehatan, Cegah Peradangan hingga Turunkan Berat Badan (https://www.freepik.com/)

Berikut lima manfaat puasa bagi kesehatan yang Tribunnews kutip dari Healthline, Senin (27/4/2020):

1. Cegah Peradangan

Penyakit serius, seperti kanker, rheumatoid arthritis, penyakit jantung dapat menjadi risiko tinggi bagi pengidap peradangan kronis.

Penelitian pada 2012 mendapati puasa dapat menurunkan zat yang memicu peradangan, mengurangi lemak dalam tubuh, dan meningkatkan sirkulasi sel darah putih (leukosit).

Baca: Resep Martabak Telur Tahu Kari Ini Enak Banget untuk Menu Buka Puasa Nanti

Baca: Cara Gelandang PSMS Medan Yudha Rizky Jaga Kebugaran Tubuh saat Puasa Ramadhan

2. Mengontrol Gula Darah

Puasa mampu menurunkan kadar gula darah dan mengurangi resistensi insulin dalam tubuh.

Penurunan resistensi insulin dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin dan membuat penyaluran glukosa dari pembuluh darah ke dalam sel lebih efisien.

Ditambah dengan efek penurun gula darah potensial puasa, ini bisa membantu menjaga gula darah stabil dan mencegah lonjakan kadar gula darah.

Efek penurunan kadar gula darah karena puasa mungkin dapat berbeda antara pria dan wanita.

Faktanya, satu penelitian pada 10 orang dengan diabetes tipe 2 menunjukkan puasa intermiten jangka pendek secara signifikan menurunkan kadar gula darah.

3. Meningkatkan Kesehatan Jantung

Mengubah pola makan dan gaya hidup adalah satu dari cara paling efektif untuk mengurangi risiko penyakit jantung.

Beberapa penelitian telah menemukan memasukkan puasa ke dalam rutinitas mungkin sangat bermanfaat terkait kesehatan jantung.

Satu studi kecil mengungkapkan puasa delapan minggu bergantian mengurangi kadar kolesterol jahat LDL dan trigliserida darah masing-masing sebesar 25 persen dan 32 persen.

4. Menurunkan Berat Badan

Puasa dapat menurunkan berat badan dengan membatasi asupan kalori dan meningkatkan metabolisme.

Banyak pelaku diet yang berpuasa sebagai cara cepat dan mudah untuk menurunkan beberapa kilogram.

Secara teoritis, berpantang dari semua makanan dan minuman tertentu harus mengurangi asupan kalori secara keseluruhan.

Beberapa penelitian juga menemukan puasa jangka pendek dapat meningkatkan metabolisme dengan meningkatkan kadar neurotransmitter norepinefrin, yang bisa menurunkan berat badan.

Bahkan, satu ulasan menunjukkan puasa sepanjang hari dapat mengurangi berat badan hingga 9 persen dan secara signifikan mengurangi lemak tubuh selama 12-24 minggu.

Selain itu, puasa ternyata lebih efektif daripada pembatasan kalori dalam menghilangkan lemak sekaligus menjaga jaringan otot.

5. Meningkatkan Hormon Pertumbuhan

Hormon pertumbuhan manusia (HGH) adalah sejenis hormon protein yang penting dalam segala aspek kesehatan.

Faktanya, penelitian menunjukkan hormon kunci ini terlibat dalam pertumbuhan, metabolisme, penurunan berat badan, dan kekuatan otot.

Puasa dapat membantu mempertahankan kadar gula darah dan insulin yang stabil sepanjang hari, yang selanjutnya dapat mengoptimalkan kadar HGH.

Baca: Meski 18 Jam Lamanya, Dono Bersyukur Puasa di Inggris Kali Ini Lebih Hikmat di Tengah Pandemi Corona

Baca: Merasa Pusing atau Migrain Saat Lakukan Ibadah Puasa, Simak Cara Mengatasi & Kemungkinan Penyebabnya

Saat ini umat muslim seluruh dunia sedang menjalankan ibadah puasa ramadhan.

Lantas apa syarat wajib dan sahnya puasa?

Dikutip dari berbagai sumber kitab Fiqh seperti Sullamussafinah, Sullamuttaufiq maupun Bidayatul mujtahid wa hidayatul muqtasid, para ulama fiqh menerangkan syarat wajib dan sahnya puasa dalam pembahasan tersendiri.

Syarat Wajib Puasa

1. Muslim

Seluruh umat Islam wajib menjalankan puasa Ramadhan.

Kewajiban ini sama dengan kewajiban bersyahadat, salat lima waktu, membayar zakat atau berhaji bagi yang mampu.

2. Berakal

Berakal di sini adalah seseorang yang tidak sedang mengalami gangguan jiwa atau akal seperti contohnya orang gila.

Orang gila dibebaskan dari khitob orang yang wajib berpuasa.

3. Baligh

Baligh adalah sesorang yang telah mencapai kedewasaan dengan ketentuan; mengetahui, memahami, dan mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.

Bagi laki-laki di atas usia 15 tahun atau sudah mimpi basah.

Sementara perempuan di atas usia sembilan tahun atau telah mengalami 'menstruasi'.

Syarat Sah Puasa

Selain syarat wajib puasa, ulama fiqh juga menjelaskan tentang syarat sahnya puasa antara lain:

1. Muslim

2. Berakal

3. Suci dari haid dan nifas, ini khusus bagi perempuan.

Apapun alasannya perempuan yang sedang dalam masa haid atau nifas usai melahirkan tidak diwajibkan berpuasa atau jika berpuasa ibadahnya tidak sah.

4. Di Hari Yang Dibolehkan.

Ada beberapa hari yang diharamkan bagi Muslim menjalankan ibadah puasa diantaranya, 1 Syawal, 10 Dzulhijjah, 11, 12, 13, Dzulhijjah, puasa hari syak dan wishal.

(Tribunnews.com/Fajar/Husein Sanusi)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved