Ramadan 2022
Puasa Tetapi Tidak Makan Sahur, Apakah Puasanya Sah? Simak Penjelasannya
Puasa tetapi tidak makan sahur, apakah puasanya sah? Berikut penjelasannya dari Wakil Rektor IAIN Surakarta, Imam Makruf.
Penulis:
Faisal Mohay
Editor:
Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Sahur adalah satu momen penting dalam bulan Ramadan.
Sahur umumnya dilaksanakan pada dini hari, sebelum Subuh.
Dalam beberapa kasus, ada orang yang tidak makan sahur.
Entah itu karena sengaja ataupun lupa bangun untuk sahur.
Namun, apakah tidak makan sahur akan membuat puasa menjadi tidak sah?
Berikut penjelasan dari Dr. Imam Makruf, Wakil Rektor IAIN Surakarta tentang sahur yang dikutip dari video Tanya Ustaz di YouTube Tribunnews.com.
Menurutnya ibadah sahur bukanlah bagian yang menentukan keabsahan puasa.

Puasa ditentukan oleh dua hal, yakni niat dan menjaga diri untuk tidak makan, minum, dan melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
Dua hal tersebut dilakukan mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Baca juga: 7 Keutamaan Membaca Al-Quran di Bulan Puasa Ramadahan: Pahala Berlipat Ganda
Baca juga: Bacaan Niat Puasa Ramadan dan Waktu yang Tepat untuk Mengucapkannya
"Oleh karena itu, apabila kita lupa tidak makan sahur, maka itu tidak mengurangi keutamaan atau keabsahan ibadah puasa Ramadan," ujar Makruf.
Namun, Makruf mengungkapkan, Rasulullah menganjurkan untuk makan sahur, bahkan mengakhirkannya.
Sebab, terdapat barokah di dalam sahur.
Rasulullah salallahu 'alaihi wassalam bersabda, "Tasahharu fainna fissahuri barokah."
Artinya: "Makanlah sahur kamu sekalian, karena sesungguhnya di dalam sahur ada keberkahan."
(Hadis Riwayat an-Nasa’i (4/145) dan Ahmad (5/270)
Makruf menerangkan, keberkahan adalah suatu kebaikan.
Dengan keberkahan itu, umat Muslim dapat menjalankan puasa secara baik pada esok harinya.
Seseorang yang berpuasa tidak akan kelaparan atau merasa kehausan jika sempat sahur.
"Sebaliknya, jika seseorang tidak makan sahur, hari akan dihabiskan dengan tidur siang."
"Selain itu, tubuh menjadi lemas, tidak bersemangat bekerja, dan kurang bergairah dalam menjalankan ibadah puasa," papar Wakil Rektor IAIN Surakarta tersebut.
Itulah mengapa, menurut Makruf, umat Muslim dianjurkan untuk makan sahur.
Baca juga: Bagaimana Hukum Mencicipi Makanan saat Berpuasa? Simak Penjelasannya
Baca juga: Bacaan Niat Puasa Ramadhan dan Doa Buka Puasa, Dilengkapi Amalan saat Sahur dan Buka Puasa
Sementara itu, sunah dari makan sahur adalah mengakhirkan sahur.
Makruf mengatakan, sahur adalah sunah.
Untuk itu, ia mengingatkan agar umat Muslim tidak lupa melakukan hal wajib dalam berpuasa, yakni mengikrarkan diri untuk berpuasa pada malam hari.
"Maka, seperti yang biasa dilakukan di masyarakat, di musala, masjid, surau, saat kita selesai melakukan ibadah salat Tarawih di malam hari, kita bersama-sama membaca niat berpuasa. Itulah yang menjadikan puasa sah dan sempurna," ucapnya.
Dengan sahur, Makruf menegaskan, umat Muslim akan semakin mendapatkan keberkahan puasa di bulan Ramadan.
"Yang wajib kita tentukan adalah bagaimana kita menjalankan puasa dengan penuh semangat, gairah, dan keikhlasan untuk mencari rida Allah subhanallahu wa ta'ala," tutupnya.
(Tribunnews.com)