Rabu, 27 Agustus 2025

Mudik Lebaran 2022

Minimalisir Lonjakan Kasus, Satgas Covid-19 Imbau Masyarakat Tetap Waspada Selama Mudik

Berkaca pada pengalaman kenaikan kasus yang terjadi beberapa kali pasca libur panjang, warga diingatkan waspada.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Wahyu Aji
Tangkap layar kanal YouTube Sekretariat Presiden
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito saat konferensi pers soal perkembangan kasus Covid-19 secara virtual, Kamis (17/3/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berkaca pada pengalaman kenaikan kasus yang terjadi beberapa kali pasca libur panjang, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito ingatkan tetap waspada. 

Menurutnya terdapat empat hal dasar kehati-hatian ini. Pertama kegiatan silaturahmi yang dilakukan periode Idul Fitri yang akan datang.

Banyak melibatkan interaksi dengan kelompok rentan sepeti orang lanjut usia, anak-anak dan komorbid. Kedua risiko terpapar virus lebih besar bagi masyarakat melalui perjalanan jarak jauh.

Serta mengunjungi fasilitas umum dengan kepadatan tinggi. Yang ketiga, keberadaan kasus tanpa gejala masih ada di sekitar kita. 

"Bukan tidak mungkin tertular dan jadi sumber penularan. Keempat, melihat tiga lonjakan kasus yang lalu nyatanya terjadi di tengah kebijakan pembatasan mobilitas libur panjang termasuk Idul Fitri," ungkap Wiku dalam konferensi pers virtual, Selasa (19/4/2022).

Saat ini pemerintah memang telah melakukan penyesuaian kebijakan. Yakni tidak lagi melakukan pembatasan mobilitas.

Baca juga: 170 Ribu Orang Diprediksi Bakal Mudik dengan Pesawat pada 30 April 2022

Sehingga berpotensi menimbulkan mobilitas masyarakat besar.

Sebelumnya, telah terjadi beberapa kali kenaikan kasus. Gelombang pertama pasca periode natal dan tahun baru 2020. Kasus positif melonjak hingga tiga kali lipat dan mencapai puncaknya hingga 14.500 kasus.

Serta terjdi lonjakan kasus kematian 500 kasus dalam sehari. Gelombang kedua pasca periode Idul Fitri bulan Mei 2021. Saat itu di tengah kerberadaan varian Delta. 

Kasus positif melonjak tajam, hingga 15 Juli 2021. Kasus harian mencapai titik puncak hingga 57 ribu dalam sehari. Diikuti angka kematian lebih 2000 kasus dalam satu hari. 

Ketiga, pasca natal dan tahun baru di tengah keberadaan varian Omicron. Penambahan kasus positif ini mencapai puncaknya pada 16 Februari 2022. 

Melebihi rekor puncak gelombang kedua yaitu hingga 65 ribu kasus positif dalm satu hari. Padahal sebelumnya 4 bulan bertutut-turut kasus mengalami pelandaian hingga titik terendahnya.

"Faktanya, setelah melandai cukup lama, kasus dapat melonjak. Serta ada penyesuaian kebijakan tahun ini dan sebelumnya. Tentunya dapat memetik pelajaran, mengupayakan agar kasus ini berhasil ditekan tidak naik kembali dan memicu gelombang baru," papar Wiku lagi.

Baca juga: PROMO Diskon 60 Persen Tiket Kereta Api untuk Mudik Lebaran 2022, Ini Jadwal Keberangkatan & Rutenya

Selain itu menurutnya, hal ini menjadi kewaspadaan untuk lebih berhati-hati. Jangan sampai merasa terlampau aman dan melakukan hal berisiko menyebabkan lonjakan kasus. 

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan