Pengumuman UN
Zul Sering Nangis Ingat Wahyu Ningsih
Istri Gubernur Jambi, Ratu Munawaroh P, Kamis (29/4/2010), menemui Zulkarnaen dan Siti, orangtua Neneng, di RT 04, Dusun Sungai Melayu, Desa Muara Jambi, Maro Sebo, Muaro Jambi. Pertemuan itu berlangsung sekitar sejam.
Editor:
Harismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Zulkarnaen, ayah Wahyu Ningsih alias Neneng, siswa yang bunuh diri lantaran gagal UN pada Senin (26/4/2010), masih belum bisa melupakan kepergian putrinya. Zulkarnaen, mengaku tak kuat menahan tangis.
Istri Gubernur Jambi, Ratu Munawaroh P, Kamis (29/4/2010), menemui Zulkarnaen dan Siti, orangtua Neneng, di RT 04, Dusun Sungai Melayu, Desa Muara Jambi, Maro Sebo, Muaro Jambi. Pertemuan itu berlangsung sekitar sejam.
Kebetulan saat itu sedang berlangsung persiapan 'nigo' atau peringatan tiga hari meninggalnya Neneng di rumah itu. Zulkarnaen yang didampingi istrinya, Siti, lebih banyak duduk terdiam di sudut ruang tamu.
Pandangan mata ayah tiga anak tersebut, terkadang terlihat kosong menerawang. Di tengah obrolan, pria berkumis yang bekerja sebagai petani, tak kuat menahan tangis. Pria yang biasa dipanggil Zul, beberapa kali tertunduk dan menyeka air mata dengan saputangan.
Kepala Desa Muara Jambi, Ramli, yang turut hadir, sampai harus merangkul bahu Zul untuk mencoba menenangkan. "Saya bisa memahami kehilangan yang bapak dan ibu rasakan. Seorang kakak perempuan saya, meninggal karena sakit tifus. Ayah saya juga terpukul sekali seperti bapak," ungkap Ratu, berempati.
Ratu dan orangtua Neneng, berbincang di atas gelaran karpet ruang tamu, rumah kayu dengan dua kamar tidur tersebut. Kepada Zulkarnaen dan Siti, Ratu menyampaikan ucapan turut berbelasungkawa. Dia menyampaikan salam suaminya, Gubernur Jambi, Zulkifli Nurdin yang tak bisa datang karena sedang berada di Jakarta. Apalagi ayah Zulkarnaen, Adenan, pernah bekerja sebagai sopir keluarga Nurdin Hamzah, ayah Zulkifli Nurdin.
Ratu menanyakan keseharian murid SMK Negeri 3 Muaro Jambi itu, juga prestasi akademiknya. Selama perbincangan, Siti yang paling sering menjawab pertanyaan Ratu.
Ratu berkata, ia bisa merasakan sakitnya sampai harus kehilangan anak seperti yang dialami Zul dan Siti. Ratu yang datang didampingi istri Bupati Tebo, Umi Kalsum, dan istri Wakil Wali Kota Jambi, Luthfi Chalisyah, kemudian berpamitan kepada pihak keluarga korban sekitar pukul 12.35 Wib. Sebelum pulang, Ratu menyampaikan sedikit bingkisan dan santunan.
Anggota Komisi VIII DPR RI ini , meminta Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, mengambil hikmah dari kasus Neneng. Ia meminta semua siswa yang gagal UN, sebaiknya mendapat bimbingan konseling dari sekolah atau Dinas Pendidikan (disdik), agar siap menghadapi ujian ulangan. Ratu juga mengusulkan penggunaan teknologi informasi, paling tidak pesan pendek, sebagai mekanisme pengumuman UN.
''Dengan konseling, beban siswa bisa lepas. Ini akan meminimalkan kejadian tragis seperti yang terjadi pada Neneng,'' ujar Ratu. (*)