Selama 37 Tahun Menanti Layanan Kesehatan
Karena itulah, Senin (3/5) petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir (OI) menggelar pelayanan kesehatan gratis bagi ratusan jiwa warga setempat. Dinkes menurunkan 20 personil para medis bersama dua dokter. Rombongan tim medis ini naik perahu selama satu jam dan berjalan kaki menempuh jarak 10 KM untuk mencapai lokasi.
“Informasi yang kami terima warga di sini belum mendapatkan pelayanan kesehatan terpadu dari pemerintah, selama 37 tahun,” ujar Helmi Wahid, SKM, MSi, Ketua Rombongan Dinkes OI yang turun ke lokasi sasaran.
Ketika rombongan tiba, kata Helmi, ratusan warga sudah menunggu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan terpadu dari pemerintah. “Kami langsung mendirikan tenda posko dan memeriksa kesehatan masyarakat sampai selesai,” jelas Helmi Wahid didampingi dr Trimawarman, MKes,DK.
Hasil pemeriksaan terhadap 130 jiwa warga di Dusuk Ulak Baru itu ditemukan gejalan penyakit seperti gizi buruk, malaria, kusta, magg kronis, hypertensi, reumatik, katarak, lumpuh layu, stroke,
flu, dan gatal-gatal. Dua warga terpaksa dirujuk ke RSMH Palembang atas nama Herdian (4) menderita gizi buruk dan Talasemia, serta Nenek Manis (70) menderita katarak. “Kami juga menggelar sunatan massal terhadap 20 anak di desa ini,” timpal dr Trimawarman.
Salah seorang warga setempat, Azmawi mengaku sangat bersyukur mendapat pelayanan kesehatan gratis yang dilakukan secara besar-besaran oleh Dinkes OI. “Selama ini kami tepaksa menanggung sakit tanpa berobat, karena desa kami sulit dijangkau petugas kesehatan,” ungkapnya.
“Melalui situs Dinkes Ogan Ilir (www.dinkes-oganilir.com), kami
mendapat informasi tentang warga di Dusun Ulak Baru itu dan langsung
mencari kebenaran atas laporan melalui website tersebut. Kami bentuk tim
relawan kesehatan dan dikirim ke desa itu,” kata Kepala Dinkes Ogan
Ilir, drg Izwar Arfanni, MKes.