Minggu, 17 Agustus 2025

Merapi Meletus

Bantuan Korban Merapi Pun Digalang Lewat Facebook

BERKEMBANGNYA teknologi dan informasi dengan jejaring sosial dewasa ini ternyata membawa dampak positif bagi penanggulangan bencana.

Editor: OMDSMY Novemy Leo
zoom-inlihat foto Bantuan Korban Merapi Pun Digalang Lewat Facebook
AP
ILUSTRASI
Laporan Wartawan Tribunnews.com,  Hendra Gunawan

BERKEMBANGNYA teknologi dan informasi dengan jejaring sosial dewasa ini ternyata membawa dampak positif juga. Khususnya bagi penanganan bencana alam yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.

Sebagian masyarakat mudah dipersatukan oleh jejaring sosial tersebut untuk mengumpulkan dana dan bantuan lainnya kemudian bantuan dimaksud diberikan kepada para korban.

Situs jejaring sosial facebook misalnya, digunakan oleh Laela, seorang facebookers asal Pemalang, Jawa Tengah, menghimpun teman-teman SMA-nya, agar mengumpulkan dana untuk membantu korban bencana Gunung Merapi.

Dengan daftar anggota lebih dari 100 orang temannya sesama alumni pada sebuah SMA di Pemalang, mereka berhasil mengumpulkan dana. Modalnya hanya kepercayaan. "Setelah terkumpul, kita akan serahkan kepara korban pada tanggal 30 November nanti," kata Laela.

Bagaimana bantuan itu akan disalurkan? Mudah sekali karena beberapa anggota dalam grup facebook itu juga adalah anggota relawan, sehingga bisa dicarikan sasaran korban yang memang sangat membutuhkan bantuan dimaksud.

Salah satu anggota grup, Kustomo dalam suratnya kepada Tribunnews.com menyatakan, selain pos-pos pengungsi besar seperti di Stadion Maguwoharjo, banyak juga tempat pengungsian yang masih jauh dari pantauan media. Pos pengungsi tersebut biasanya berupa sebuah rumah penduduk yang ditempati sementara oleh pengungsi.

Menurutnya, ada satu rumah yangditinggali hingga ratusan rumah.Mereka yang akan dijadikan sasaran bantuan. Sebagai contohnya rumahFitri Haryanto di Dusun Jetaksari, Desa Urutsewu, Kecamatan Ampel.Boyolali Jawa Tengah. Di rumah Fitri, jelas Kustomo, berdiam 221pengungsi dari empat dusun di Desa Tarubatang, Kecamatan Selo,Boyolali.

"Pos pengungsian ini dilakukan sebagai alternatif pola penempatanpengungsi di ruang publik yang telah penuh dan kondisinyamemprihatinkan," ujarnya.

Kustomo dan kawan-kawan di dunia mayanya mencoba menggalang bantuan. Kemudian kawan-kawan di dunia nyatanya mencoba mencari dan mendapatkan lokasi pengungsi dimaksud untuk menyalurkan bantuan itu. "Tetapi usaha terus dilakukan, karena menyangkut kehidupan masyarakat," tandasnya.

Penggalangan dana melalui facebook lainnya juga dilakukan oleh mahasiswa Pasca Sarjana UGM jurusan MICD (ManagementInfrastructure and Community Developement). Mereka membentuk panita peduli merapi dengan nama "MICD Post". Selain melalui para anggotanya, mereka juga menggalang dana keteman-teman facebook mereka.

"Penggalangan dana dimulai dari kamisendiri dan sudah kami alokasikan kepada para pengungsi di dua lokasi," kata Tri Budi Hastuti, salah satu anggota MICD Post. MICD Post, berusaha untuk membantu pengungsi di daerah daerah yangluput dari perhatian panitia pengungsi lain karena terjadi beberapakali perpindahan lokasi.

"Dana yang masuk dan keluar kami updatesetiap saat. Bantuan pertama yang bisa digalang sebesar Rp 8 juta, alhamdulillah berhasil diberikan bagi pengungsi warga Kemiren, dan Catur Harjo, Magelang. Kita terus menggalang bantuan," kata Tri, yang pernah menjadi teknisi di perusahaan pertambangan emas diMongolia, Ivanhoe itu.

Menurutnya, pengungsi lebih membutuhkan bantuan saat mereka akan pulang ke rumah masing-masing nantinya. Karena saat itu mereka membutuhkan konstruksi dan rehabilitasi.

Untuk membangun kembali puing-puing rumah yang ditinggalkan tentu butuh dana dan tenaga yang cukup besar. "Memang sih bantuan kita tidak seberapa, tetapirasanya bisa berarti kalau kita ikut di dalamnya," tandas Tri.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan