Merapi Meletus
Warga Di Sekitar Kali Code Was-was
Warga di sekitar permukiman bantaran Kali Code diliputi rasa waswas bakal terjadi banjir, mengingat kota gudeg ini seharian diguyur hujan.
Penulis:
Willem Jonata
Editor:
Anita K Wardhani

TRIBUNNEWS.COM-YOGYAKARTA. Warga di sekitar permukiman bantaran Kali Code diliputi rasa waswas. Mereka khawatir kalau Kali Code meluap karena sudah lebih satu jam hujan deras mengguyur Kota Yogyakarta. Namun demikian, belum tampak satu pun warga mengungsi.
"Waswas juga sih. Soalnya, hujannya deras. Kira-kira sudah lebih dari satu jam. Tapi ketinggian air di kali kelihatannya masih normal kok. Warga sini juga belum ada yang mengungsi, mas," kata Wiwin, (21), warga Kali Code, Minggu, (14/11/2010), saat ditemui sedang duduk-duduk santai, di Balai Serba Guna Code Utara.
Meski demikian, warga Kali Code tetap tidak mengurangi kewaspadaannya untuk mengantisipasi terjadinya banjir akibat hujan deras itu. Begitu pula kemungkinan adanya luncuran lahar dingin dari puncak Merapi yang kapan saja bisa terjadi. Pada hari-hari sebelumya, mereka secara bergotong-royong membuat tanggul dari karung-karung berisi pasir setinggi satu meter.
"Kita lagi meninggikan tanggul-tanggul ini untuk mengantisipasi luapan air kali supaya nggak kebanjiran," kata Hari Hermawan, (22), warga Kali Code.
Sebelumnya, saat terjadi letusan, permukiman di sekitar Kali Code sempat merasakan banjir setinggi 30 sentimeter akibat kiriman lahar dingin dari puncak Merapi. Makanya, mereka tidak mau kecolongan untuk kali kedua. mereka pun menambah tumpukan karung pasir itu setinggi hampir satu meter.
Pantauan Tribunnews, Kali Code saat ini mengalami pendangkalan akibat banyaknya volume pasir yang merupakan material muntahan Gunung Merapi. Sebelumnya, menurut warga, kedalaman Kali Code mencapai 2.5 meter. Namun, akibat pendangkalan tersebut, kedalamannya kini hanya sampai mata kaki dan dengkul orang dewasa. Namun, saat terjadi hujan deras sore ini, ketinggian air masih normal. Ketinggiannya masih jauh di bawah tanggul yang dibuat warga.