Selasa, 18 November 2025

Isu Gempa Dahsyat

Isu Gempa Sebabkan Warga Pesisir Pantai Mengungsi

Lambatnya bantahan dan klarifikasi dari pemerintah membuat warga yang berdiam di sekitar pinggiran pantai Kota Padang, mengungsi

Penulis: Harismanto
Editor: Prawira
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Harismanto

TRIBUNNEWS.COM, PADANG – Lambatnya bantahan dan klarifikasi dari pemerintah dan lembaga berkompeten terhadap isu gempa 11 SR berdurasi 5 menit yang akan melanda Kota Padang pada H-3 sampai H+3 tanggal 25 November 2010, membuat warga yang berdiam di sekitar pinggiran pantai Kota Padang, mengungsi ke daerah yang mereka anggap aman. Malah ada yang mengungsi ke luar Kota Padang.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews sejak Rabu (24/11/2010) malam hingga Kamis (25/11/2010) siang, kawasan Gaung yang berdekatan dengan Pelabuhan Teluk Bayur, Pecinan Pondok yang dekat dengan Muara Padang serta kawasan Purus hingga Perumahan Lubuk Gading Permai, Lubuk Buaya Padang yang dekat dengan pinggir Pantai Kota Padang, sudah terlihat sepi. Beberapa orang warga setempat yang ditemui Tribunnews menyebut, tetangganya itu mengungsi ke daerah pinggiran Kota Padang yaitu By Pass, Limau Manih dan Indarung. Malah, ada juga yang mengungsi ke Pekanbaru.

Yan (45), seorang sopir travel jurusan Padang-Pekanbaru menyebut, mobil travelnya itu selalu berangkat full dari Padang menuju Pekanbaru sejak tiga hari terakhir. Padahal biasanya hanya 4 unit per shift. “Rata-rata 9 unit mobil per shift dengan tujuan Pekanbaru. Malah ada juga yang booking 2 unit mobil untuk berangkat pada Rabu (24/11/2010) pukul 23.00. Mereka menyebut hendak mengungsi ke Pekanbaru hingga akhir bulan ini,” ungkap Yan.

Isu akan adanya gempa 11 SR dan tsunami itu tak hanya beredar via sms. Malah, fenomena Halo, lingkaran putih di sekeliling matahari pada Rabu (24/11/2010) siang, juga dikait-kaitkan dengan akan adanya gempa dan tsunami. Di kalangan warga beredar informasi bahwa sebelum gempa dan tsunami terjadi di Mentawai pada 25 Oktober 2010, sempat ada fenomena itu.

 Selain itu, berdasarkan penelusuran Tribunnews, kegiatan Hospital Disaster Plan oleh Direktur RSUP M Jamil Padang dan kesiapan Dinas Perhubungan Provinsi Sumbar terkait mitigasi gempa pada beberapa hari yang lalu, juga dianggap warga bahwa bencana itu akan terjadi dalam waktu dekat. Entah siapa yang memperkeruh suasana, dokumen kesiapan dan isi kegiatan itu beredar luas di kalangan warga.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews, isu itu berkembang luas dan menimbulkan kepanikan warga setelah beredar sms yang menyesatkan, berisi “Dari hasil penelitian pakar gempa Jepang, di dasar laut Mentawai tepatnya di lokasi celah Megatrust pascagempa Mentawai kemarin, ternyata celah yang berenergi sangat besar tersebut sudah sangat labil untuk patah dalam waktu dekat ini. Bahkan saat ini Kota Padang sudah menetapkan status Siaga, dari H-3 dan H+3 dari tanggal 25 November 2010. Tanggal tersebut bertepatan dengan bulan purnama/gravitasi  bumi terhadap bulan sejajar dengan Planet Venus. Perkiraan gempanya nanti akan sangat kuat sekali sampai 11 SR dan 5 menit, setelah itu langsung diikuti Tsunami besar. Tolong disebarkan. Pesan ini ditujukan untuk Direktur RSUD Padang.”

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved