Pascaerupsi Merapi
Chikungunya Lumpuhkan Warga Kali Code
Kualitas air Kali Code yang buruk dan tidak adanya pengolahan limbah rumah tangga mengakibatkan penyakit chikungunya gampang menular
Editor:
Anita K Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kualitas air Kali Code yang buruk dan tidak adanya pengolahan limbah rumah tangga mengakibatkan penyakit chikungunya alias flu tulang gampang menular. Apalagi, kondisi Kali Code sudah buruk sebelum terjadinya banjir lahar dingin dari Gunung Merapi.
Menurut Kepala Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH) UGM, Hari Kusnanto, di kantornya, Sabtu (18/12/2010), pasca-Code meluap, keadaan semakin buruk. Sampah vulkanik yang tidak segera dibersihkan juga menimbulkan ancaman baru.
Dia menjelaskan, chikungunya muncul akibat virus melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. Jentik nyamuk ini berkembang di air bersih, dan virusnya tidak menyebabkan kematian. Berbeda dengan demam berdarah dengue (DBD), yang bisa berakibat kematian.
"Perkembangan flu tulang didukung oleh intensitas hujan yang mengakibatkan daya tahan tubuh seseorang menurun. (Di sisi lain), kelembaban juga turut mempengaruhi perkembangan jentik," papar Hari kepada Tribun Jogja.
Dia menambahkan, kepadatan penduduk di bantaran Kali Code dan gaya hidup yang tidak higeinis mempercepat penyebaran virus penyebab chikungunya. "Selain mengakibatkan chikungunya, dua hal itu juga mengakibatkan penyakit mata (belek, Red) dan ISPA (infeksi saluran pernapasan atas)