Jejak Misterius di Yogya
TNI Belum Bisa Menganalisa Crop Cyrcle di Sleman
Dandrem O72 Kolonel Infanteri, Sumedy menegaskan, pihaknya belum memiliki kemampuan untuk menganalisa fenomena crop cyrcle di Sleman.

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA --- Komandan Resort Militer (Korem) O72 Kolonel Infanteri, Sumedy menegaskan, pihaknya belum memiliki kemampuan untuk menganalisa fenomena crop cyrcle di areal persawahan kawasan Berbah, Sleman.
"Kami belum punya kemampuan ke arah sana," tegas Sumedy, Selasa (25/1/2011), siang. Dia datang ke lokasi kejadian beserta beberapa perwira Korem dan mencoba menggunakan fenomena itu.
Dari analisanya, TNI menyakini, bila tingkat kerumitan pola garis sangat tinggi. Padi juga jatuh secara terautur searah jarum jam dengan posisi jatuh secara tidak sempurna. "Padi tidak semuanya jatuh ke tanah, miring dengan derajat tertentu," jelasnya.
Artinya, lanjut Sumedy, kemungkinan dibuat manusia sangat kecil. Apalagi, di lokasi kejadian diketahui tidak ditemukan jejak kaki manusia atau bekas alat tertentu. "Bila dibuat manusia tentu meninggalkan jejak," ujarnya.
Sumedy beserta jajaran mencoba menganalisis melihat dari sudut yang jauh dengan menaiki bukit yang berada disekitar lokasi. "Kami hanya melihat pola empat penompang di tiap sudut pola geometri," terangnya.
Apakah dengan begitu, TNI meyakini crop cyrcle itu bekas pesawat UFO yang mendarat di kawasan itu? Dengan tegas, dia tidak bisa memastikan. "Ilmuwan belum ada yang berhasil menemukan kebenaran soal fenomena UFO," imbuhnya.