Pesawat Jatuh di Bintan
Isak Tangis Warnai Kedatangan Jenazah Nasrul di Medan
Pukul 17.25 WIB mobil ambulance Bandara Polonia Medan tiba di depan rumah duka, para keluarga dan ratusan pelayat lainnya sudah terlihat
TRIBUNNEWS.COM, DELI SERDANG - Pukul 17.25 WIB mobil ambulance Bandara Polonia Medan tiba di depan rumah duka, para keluarga dan ratusan pelayat lainnya sudah terlihat sibuk menyambutnya.
Peti kayu yang berisi jenazah almarhum Nasrul Nasution pun secara cepat digotong ke dalam rumah. Ratusan pelayat terus mengikutinya hingga mencoba masuk ke dalam rumah.
Namun, rumah almarhum tidak bisa menampung seluruh keluarga dan pelayat yang datang. Sempat terjadi desak-desakan pelayat saat mencoba melihat jenazah korban pesawat jatuh di Kabupaten Bintan, Kepri, ini.
Isteri korban, Laila Fauzi, langsung terduduk lemas nyaris pingsan, suara tangis tiba-tiba pecah menyelimuti suasana haru di rumah duka. Anak-anak korban pun tak luput ikut menangis sembari berteriak, "bangun ayah, bangun".
Sementara anak tertua almarhum, Zulfikar Nasution tampak berusaha tegar.
Beberapa keluarga sempat kesulitan menyuruh pelayat agar tak berdesak-desakan mencoba melihat jenazah almarhum.
"Keluar lah bapak-ibu sekalian, biarkanlah keluarga saja yang di dalam. Karena waktu sudah sangat mendesak, almarhum harus segera kita kebumikan," imbau seorang lelaki paru bayah berkali-kali.
Berselang sekitar 20 menit berada di dalam rumah, peti yang berisi jenazah almarhum pun langsung diangkat ke Mushalla Nurul Iman, yang berjarak hanya tiga rumah dari kediaman almarhum.
Seusai disalatkan, sekitar pukul 18.00 WIB jenazahpun langsung dibawa ke pemakaman Jalan Undian untuk dikebumikan. Ratusan pelayat berjalan kaki mengiringi jenazah almarhum Nasrul yang akan dikebumikan.