Rusuh Sidang di Temanggung
Kapolda Jateng Kumpulkan Tokoh Lintas Agama
Kapolda Jawa Tengah Irjen Edward Aritonang kumpulkan tokoh lintas agama untuk menjelaskan kerusuhan temanggung
Editor:
Yulis Sulistyawan

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG – Tak ada korban meninggal atau korban luka tembak saat kerusuhan di Temanggung, Jawa Tengah (Jateng) yang dipicu ketidakpuasan atas vonis terdakwa kasus penodaan agama, Antonius Richmond Bawengan, Kamis (8/2/2011) lalu. Para korban luka, rata-rata akibat benda tumpul dan pecahan kaca.
“Memang pernah ada laporan korban yang tertembak anggota kami, tapi pelapor tidak bisa mempertanggungjawabkan kebenarannya," kata Kapolda Jateng, Irjen Pol Edward Aritonang, saat pertemuan dengan tokoh-tokoh lintas agama dan klarifikasi kerusuhan Temanggung, di Polda Jateng, Semarang, Senin (14/2/2011)
Edward menyebut beberapa nama korban luka akibat pukulan benda tumpul atau pecahan kaca. Antara lain, Salahudin (40), warga Mardisari Kertosari, Temanggung; Rayhanif (15), warga Noyogaten, Bandungrejo; Sukarman (28), warga Gandungrejo; dan Madio (49), warga Brawal Campursari, Temanggung.
Kemudian Iwan (37), alamat Jalan Letjen S Parman, Temanggung; Supangat(15) asal Ngablak, Magelang; Jurewi (18), warga Tanggulanom, Tembarak: Sriyati (55), penduduk Kedu, Temanggung; dan Cwecep Andi (22), asal Kedungwuluh, Temanggung.
Edward juga merinci bangunan-bangunan yang menjadi sasaran amuk massa, di antaranya, perkantoran dan ruang sidang Pengadilan Negeri (PN) Temanggung dirusak. Gereja Santo Petrus dan Paulus Temanggung mengalami kerusakan pada kaca pintu dan jendela. Balai pertemuan, koperasi, kantor sekretariat, peralatan gereja, altar dan alat musik juga rusak.
“Mapolres Temanggung mengalami kerusakan pada kaca jendela, call center dan ruang provost, Gereja Pantekosta di Indonesia Temanggung dirusak rolling door dan pintu gerejanya. Sekolah Kristen Graha Shekinah milik Gereja Bethel mengalami kerusakan pada kaca jendela, ruang kantor dan peralatan dibakar dan pintu dirusak,” ujar Irjen Edward.
Sedangkan kendaraan bermotor yang menjadi korban antara lain, satu truk Dalmas Polda Jateng dibakar, satu truk Dalmas Polres Magelang digulingkan, satu mobil security barier tiga bannya ditusuk, dua mobil dan 12 sepeda motor dibakar.
"Data ini untuk meluruskan pemberitaan yang ada selama ini. Tidak benar ada seperti gereja dibakar, korban yang terkena peluru tajam dan meninggal,” kata Edward Aritonang.