Selasa, 26 Agustus 2025

DPRD Balikpapan Desak Pelabuhan Petikemas Dipercepat

DPRD Kota Balikpapan mendesak Pemkot segera merealisasikan pembangunan petikemas di Km 13 Soekarno Hatta Balikpapan Utara.

zoom-inlihat foto DPRD Balikpapan Desak Pelabuhan Petikemas Dipercepat
istimewa
Tumpukan Peti Kemas yang ada di Pelabuhan Tanjung Priok ini berisi barang-barang siap ekspor
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Feri Mei Efendi

TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - DPRD Kota Balikpapan mendesak Pemkot segera merealisasikan pembangunan petikemas di Km 13 Soekarno Hatta Balikpapan Utara. Ini mengingat pelabuhan tersebut sebagai solusi (jalan keluar) terkait bongkar muat petikemas di Balikpapan.

Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan Syukri Wahid mengatakan, kondisi Pelabuhan Semayang yang saat ini juga dijadikan tempat bongkar muat petikemas membuat pelabuhan tersebut kumuh, kotor bahkan tidak layak sebagai pelabuhan yang notabene tersibuk di Kalimantan. Untuk itu Syukri berharap pembangunan pelabuhan petikemas di Km 13 bisa segera dilakukan lebih cepat.

"Pelabuhan Semayang itu kan bukan untuk pelabuhan petikemas, tapai karena tidak ada lagi pelabuhan maka dilakukan bongkar muat disitu. Sehingga kondisinya sangat memprihatinkan, makanya pembangunan pelabuhan petikemas di Km 13 segera direalisasikan bahkan kalau bisa dipercepat pembangunannya," katanya, Sabtu (2/4/2011).


Menurut Syukri, permasalahan bongkar muat kebutuhan pokok petikemas di Semayang, yang juga berimpilikasi terhadap arus transportasi darat yakni banyaknya kendaraan besar yang melintas di jalan protokol kota membuat kota semakin padat dan kerap terjadi kemacetan bahkan rawan kecelakaan.

Lahirnya Perwali No 33 tahun 2009 tentang larangan jam edar bagi kendaraan besar untuk membatasi kendaraan besar yang juga berasal dari bongkar muat di Semayang.

"Makanya kalau pelabuhan petikemas Km 13 rampung maka kondisi itu bisa teratasi, dan kendaraan besar juga tidak akan melintas ke dalam kota," katanya

Selain itu, banyaknya gudang-gudang kebutuhan pokok yang terletak di tengah kota membuat kendaraan besar itu juga masuk ke dalam kota dan juga menyumbang kemacetan. Untuk itu ia berharap agar pemkot merubah siteplan dan konsep tata kota terhadp gudang kebutuhan pokok, misalnya dipindah ke wilayah utara di kawasan industri kariangau (KIK).

"Bayangkan saja gudang kebutuhan pokok itu kan berada di tengah kota di kawasan Gunung Malang, nah kalau pelabuhan petikemas dan gudang kebutuhan pokok itu terpadu di KIK maka semua keresahan itu bisa diatasi," katanya.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan