MV Sinar Kudus Ditebus
Orangtua ABK Sinar Kudus: Alhamdulillah Ariyanto Selamat
Supardi (48) dan istrinya Raminah Boini (43), orangtua dari Ariyanto (24) ABK Kapal MV Sinar Kudus gembira anaknya selamat
TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG – Supardi (48) dan istrinya Raminah Boini (43), orangtua dari Ariyanto (24), Mahasiswa Akademi Maritim Yogyakarta, yang ikut dalam kapal MV Sinar Kudus terlihat sumringah saat ditemui di rumahnya Dusun Suko, Desa Sewukan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Minggu (1/5/2011) malam.
Pasalnya, mereka sudah mendapatkan informasi dari pihak PT Samudera Indonesia tempat anaknya mengikuti proyek laut (prola), pada Sabtu (30/4/2011) malam sekitar pukul 21.00 WIB, bahwa pihak perusahaan sudah menebus para sandera dan dinyatakan aman.
“Alhamdulillah kemarin malam pihak perusahaan sudah menelpon ke sini, bahwa mereka sudah menebus para sandera dan sekarang sudah selamat,” kata Supardi sambil tersenyum.
Walaupun ia belum mengetahui kondisi fisik anak laki-laki satu-satunya tersebut, Supardi mengaku sudah sangat tenang setelah diberitahu bahwa anaknya sudah selamat.
“Kami memang belum melihat dan belum bisa bicara langsung sama anak kami, tapi mendengar informasi sudah selamat saja kami sudah sangat senang,” ujarnya.
Mereka mendapatkan telepon dari perusahaan di Jakarta melalui anaknya Agil Susanti (22) yang kuliah di Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto (STTA) Yogyakarta, yang kebetulan sedang pulang ke rumah.
“Kebetulan karena hari Minggu, jadi anak kami yang kuliah di Yogya sedang pulang dan kami bisa mendengarkan informasi itu lebih cepat,” papar Raminah.
Setelah anaknya dinyatakan selamat, mereka berencana akan menggelar acara syukuran di rumahnya, setelah Ariyanto tiba di rumah. “Kami memang sekeluarga berencana akan menggelar syukuran kecil-kecilan sebagai ungkapan syukur atas keselamatan anak kami. Tapi setelah dia pulang, kalau belum pulang sudah diadakan syukuran kok kesannya gimana gitu,” paparnya sambil tertawa.
Supardi dan Raminah tak henti-hentinya meluapkan kegembiraannya yang mereka pancarkan melalui wajah yang selalu tersenyum. Berbeda dari sebelumnya saat awal-awal mereka mendengar informasi bahwa anaknya ikut dalam kapal yang disandera oleh para perompak. Saat itu mereka terlihat lebih banyak diam dan tertekan.
Pasangan suami istri yang berprofesi sebagai petani itu, mengaku sangat berterimakasih kepada pihak perusahaan dan pihak aparat Indonesia, yang telah bekerja keras membantu penyelamatan para korban penyanderaan perompak Somalia.
“Yang jelas, kami merasa bersyukur pada Allah SWT, dan berterimakasih banyak pada perusahaan dan aparat yang telah membantu membebaskan,” katanya.