Gunung Soputan Meletus
Jumlah Pasien di Puskesmas Meningkat Pascaletusan Soputan
Kepala Puskesmas Ranomuut Manado dr Nenny Tubagus mengatakan sehari pasca letusan Gunung Soputan warga yang berobat naik 50 persen
Editor:
Yudie Thirzano

Laporan Wartawan Tribun Manado, Herviansyah
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Kepala Puskesmas Ranomuut Manado dr Nenny Tubagus mengatakan sehari pasca letusan Gunung Soputan warga yang berobat meningkat 50 persen. Peningkatan tersebut terjadi pada pasien penderita Inspeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA).
"Memang ada lonjakan pasien di Puskesmas Ranomuut, sebesar 50 persen dari hari biasa, kebanyakan mereka yang datang karena menderita ISPA," katanya, Senin (4/7/2011).
Tubagus menambahkan peningkatan pasien tersebut karena debu vulkanik bertebaran di udara, apalagi cuaca di Manado panas dan berangin. Sehingga warga, terutama yang berada di luar rumah akan menghirupnya, jika menghirup warga yang daya tahannya menurun akan mudah menderita ISPA.
Untuk itu pihaknya menganjurkan kepada warga yang beraktifitas di luar rumah, seperti mengendarakan sepeda motor, sebaiknya menggunakan masker. Karena masker efektif sekali untuk mencegah warga terkena ISPA.
Jika mereka yang terkena ISPA dan sudah terjadi panas, maka warga dapat meminum paracetamol untuk menurunkan panasnya. Selain itu, penderita juga meminum anti biotik selama tiga hari. Namun dalam penggunaan anti biotik haruslah dengan menggunakan resep dokter, dan biasanya antibiotik tidak dijual bebas di pasaran.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Manado drYvone Kaunang mengungkapkan pihaknya belum memiliki laporan tentang jumlah pasien yang berobat ke Manado, pasca letusan gunung berapi. Namun saat ini puskesmas yang tersebar di sembilan kecamatan yang ada di Manado saat ini menjadi posko kesehatan bagi warga yang menderita akibat debu gunung berapi. "Menggunakan masker adalah pilihan yang paling baik untuk mencegah ISPA," katanya.