Darsem Pulang Kampung
Darsem Terus Peluk Safii
Lima tahun terpisah dari anaknya, membuat Darsem terus memeluk Safii, yang siang itu mengenakan batik cokelat.
Penulis:
Y Gustaman
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lima tahun terpisah dari anaknya, membuat Darsem terus memeluk Safii, yang siang itu mengenakan batik cokelat. Dalam jumpa pers bersama Menteri Luar Negeri Marti Natalegawa, Darsem nampak tenang. Sementara Safiin terus memeluk ibunya.
Darsem adalah tenaga kerja wanita asal Subang, yang baru saja tiba di tanah air lewat bandara Soekarno-Hatta, Rabu (13/7/2011). Ia terbebas dari hukuman pancung karena membunuh majikannya. Beruntung, ahli waris korban memaafkan Darsem.
Kini, Darsem bisa kembali kumpul dengan keluarga. Impian orangtuanya, Dawud Tawar dan Sawinah dapat berkumpul dengan Darsem dan bisa melaksanakan puasa Ramadhan, tercapai. Impian Safii juga bakal tercapai, karena ibunya bisa menyaksikan dirinya dikhitan.
Kabar kembalinya Darsem ke Indonesia sudah diketahui Dawud sejak Selasa kemarin. Ia bukan main kaget dan senang dengan kedatangan anak semata wayang itu. "Dia sujud syukur terus. Karena sekian tahun ditinggal kerja, akhirnya si anak pulang," ujar Elyasa Budianto, penasihat hukum Darsem kepada Tribunnews.com.
Saat ini, sudah ada tenda terpasang dekat rumah orangtua Darsem, yang terletak dekat muara kali Sasak Sewu pemisah Subang dan Indramayu.
Kedatangan Darsem binti Dawud, seorang tenaga kerja wanita yang terbebas dari hukuman pancung, akan disambut gembira keluarganya. Tak ketinggalan warga Dusun Trumtum, Desa Patimbang, Kecamatan Pusaka Nagara, Kabupaten Subang, turut menyambut kedatangan Darsem.
Saat ini, sudah ada tenda terpasang dekat rumah orangtua Darsem, yang terletak dekat muara kali Sasak Sewu pemisah Subang dan Indramayu. Mereka siap menyambut kedatangan Darsem. "Pak Camat ikut menyambut," imbuh Elyasa.