Kamis, 11 September 2025

Penyakit Sapi Menular Brucellosis Meluas

Penyakit brucellosis yang menyerang ternak sapi di Garut ternyata juga ditemukan di Ciamis. Pihak Dinas Peternakan Ciamis

zoom-inlihat foto Penyakit Sapi Menular Brucellosis Meluas
duniasapi.com
Brucellosis adalah penyakit reproduksi menular ruminansia yang disebabkan oleh kuman Brucella sp. Penyakit ini merupakan penyakit penting di Indonesia yang dapat menular ke manusia (zoonotik). Brucella menyebabkan keguguran atau keluron pada umur kehamilan (sapi) tertentu.

TRIBUNNEWS.COM, CIAMIS - Penyakit brucellosis yang menyerang ternak sapi di Garut ternyata juga ditemukan di Ciamis. Pihak Dinas Peternakan Ciamis sudah mengambil sampel dari sapi yang diduga terserang penyakit tersebut untuk diuji lab yang hasilnya segera diketahui.
"Kami masih menunggu hasil lab, tapi dugaan serangan brucellosis itu memang ada. Namun untuk lebih meyakinkan, tunggu hasil uji labnya dulu," ujar Kepala Seksi Kesehatan Veteriner Dinas Peternakan Ciamis, drh Retty Nugrahawati, kepada Tribun, Senin (18/7/2011).
Tapi Retty masih enggan berkomentar lebih jauh tentang sapi milik peternak yang diduga terserang penyakit brucellosis itu. Belum ada informasi yang jelas tentang sapi milik siapa dan dari daerah mana serta jumlah sapi yang terserang. "Ya, jawabannya itu tadi, kami masih menunggu hasil lab. Setelah itu baru diekspos," ujarnya.
Sebagaimana diberitakan kemarin, penyakit brucellosis, yaitu penyakit reproduksi yang menular, menyerang sapi milik seorang peternak di Kecamatan Garut Kota. Penyakit yang disebabkan bakteri genus Brucella ini bisa menular pada manusia dan menyebabkan kemandulan permanen. Walau begitu, daging sapi yang tertular penyakit ini masih aman untuk dikonsumsi.
Retty juga menegaskan bahwa daging sapi masih aman dikonsumsi walau diserang penyakit brucellosis. "Kecuali organ perut (jeroan), kelenjar getah bening, ambing, dan tulang. Tidak aman dan harus dimusnahkan. Dikubur dalam tanah dengan dibakar terlebih dulu," ujar Retty.
Untuk memantau kesehatan ternak dan daging yang beredar di pasar, selama seminggu ini, kata Retty, tim Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Ciamis memantau di sejumlah pasar. Senin (18/7/2011) pemantauan dilakukan di Pasar Sindangkasih dan Sadananya. "Ini merupakan kegiatan menjelang bulan puasa Ramadan," ujarnya.
Pemantauan kesehatan ternak oleh tim Dinas Peternakan Ciamis tersebut dimulai dari rumah pemotongan ayam di Dusun Segel, Desa Mangkubumi, Kecamatan Sadananya. Kemudian dilanjutkan sampai Pasar Sindangkasih.
"Hasil pemeriksaan hari ini (kemarin, Red), aman, tidak ada temuan yang menonjol. Besok (hari ini) kami akan melakukan pemeriksaan di Kawali," kata Retty.
Di Garut, ditemukannya sapi yang terjangkit penyakit brucellosis, sedikit banyak berpengaruh terhadap pasokan daging sapi.
"Namun untuk saat ini, terus terang dampaknya belum terlihat. Tapi besok (Selasa,Red) kami beserta dinas terkait lainnya akan melakukan rapat dan pengecekan langsung ke lapangan," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Garut, Drs Eko Yulianto MP, saat dihubungi Tribun melalui ponselnya, Senin (18/7/2011).
Terpisah, sejumlah peternak sapi di beberapa wilayah di Kabupaten Garut mulai resah dan was-was dengan ditemukannya puluhan sapi yang positif terjangkit penyakit brucellosis atau keluron menular.
Didin (51), salah seorang peternak sapi asal Kecamatan Karangpawitan, khawatir sapi-sapi mereka tak akan laku dijual pascaditemukannya sapi yang positif berpenyakit brucellosis.
Hal senada juga dikatakan peternak lainnya, Beny.
"Terus terang sekarang para peternak mulai resah. Kami khawatir, sapi kami akan sulit dijual. Padahal belum tentu kan sapi-sapi kami seluruhnya terjangkit," kata Beny.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan