Kisah Montir Panggilan yang Sepi Order Jelang Lebaran
Menjelang Lebaran, tukang servis mobil panggilan di Balikpapan masih sepi order
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Geafry Necolsen
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN – Di tengah udara Kota Balikpapan yang panas terik, dan mobil yang lalu lalang dan melaju kencang, seorang pria setengah baya tampak sibuk membersihkan beras di bawah sebatang pohon.
Akau, demikian pria berusia 54 tahun itu biasa disapa, bukanlah pedagang beras, bukan juga kaum dhuafa yang baru mendapat pembagian sembako. Akau adalah seorang tukang service mobil alis montir panggilan, yang tengah menanti pengendara dan pemilik mobil yang membutuhkan jasanya.
"Hiburan saya ya cuma ini (beras). Agar tidak ngantuk, saya bawa beras dari rumah untuk dibersihkan dari kutu atau kerikil," ujar Akau. "Sudah puluhan tahun saya jadi montir. Dulu kerja ikut orang. Sekarang usaha sendiri," imbuhnya.
Berbekal peralatan sederhana dan sepeda motor, Akau mencoba mengais rezeki tambahan. Berbeda dengan pemilik bengkel lain, Akau tidak punya tempat usaha. Sehari-hari ia keliling Kota Balikpapan, sesekali mangkal di suatu tempat. Sepeda motornya dijadikan 'display' usahanya.
Tiga lembar triplex bertuliskan 'Selvis Mobil Panggilan' meski salah mengeja, namun masih bisa dipahami maksudnya. Akau mengaku tidak tamat SD, namun ia memiliki pengalaman selama puluhan tahun menjadi mekanik mobil.
"Yang saya tahu cuma benerin mobil. Tapi mobil sekarang sudah canggih-canggih, saya lihat di diler-diler (dealer) semua mobil di chek pakai komputer. Nah, itu yang saya tidak tahu," ujarnya polos.
Selama ini Akau menerima servis mobil panggilan pemilik mobil dari rumah ke rumah. "Biasanya yang sudah kenal sama saya. Mereka minta mobilnya diperbaiki di rumah," ungkapnya.
Namun sejak seminggu ini, Akau mengeluhkan sepinya orang yang menggunakan jasanya. "Sekarang sepi, mungkin orang-orang sudah berangkat mudik. Mungkin juga mereka (pemilik mobil) sudah service di bengkel lain," keluhnya.
Meski demikian Akau tetap berusaha menawarkan jasanya kepada orang yang membutuhkan. "Biasanya yang saya perbaiki cuma rusak-rusak ringan, ganti kampas rem, shock breaker, bersihkan karburator, ganti busi, ganti aki," terangnya.
Dalam menawarkan jasa servis mobil, Akau mengaku tidak pernah mematok tarif kepada pelanggannya. "Seiklasnya saja. Tapi biasanya mereka (pemilik) mobil tahu kok tingkat kesulitannya," jelasnya.
Dia juga mengatakan selama menjadi montir keliling pendapatannya tidak menentu. "Apalagi seperti sekarang, orang-orang lebih memilih servis mobil ke diler," tandasnya.