Kamis, 2 Oktober 2025

Lebaran 2011

Ramai-ramai Jual Emas untuk Ongkos Balik

Sejumlah toko emas di Pasar Pangkalanbalai, Banyuasin, Sumatera Selatan, mulai diserbu warga

zoom-inlihat foto Ramai-ramai Jual Emas untuk Ongkos Balik
istimewa
ilustrasi

Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Syaifuddin Zuhri

TRIBUNNEWS.COM, BANYUASIN – Sejumlah toko emas di Pasar Pangkalanbalai, Banyuasin, Sumatera Selatan, mulai diserbu warga, baik warga pendatang dari pulau Jawa yang sedang pulang kampung, maupun warga Pangkalanbalai sendiri.

Warga yang datang ke toko emas itu bukan hendak membeli perhiasan. Sebaliknya mereka pergi ke toko emas itu untuk menjual kembali perhiasan yang mereka miliki.

Sejumlah warga yang ditemui mengaku alasan menjual perhiasannya cukup bervariasi, mulai dari untuk ongkos balik tempat kerja di Pulau Jawa, sampai ongkos untuk pesta perkawinan anak.

M Yunus (30), saat ditemui di Toko Emas Biduri Indah Pasar Pangkalanbalai, Jumat (2/9/2011), mengaku menjual perhiasan karena kehabisan ongkos untuk balik ke tempat kerjanya di Jawa Barat. “Uang saya habis untuk lebaran di kampung. Untuk ongkos balik lagi hanya dengan menjual perhiasan," katanya.

Pria yang bekerja sebagai petugas keamanan di salah satu perusahaan properti itu mengaku cukup banyak membawa uang untuk pulang kampung. Namun dari sejumlah uang yang dimilikinya dibagikan untuk sanak keluarga sebagai hadiah lebaran.

“Saya sudah lama nggak pulang kampung, sehingga kesempatan pulang kampung tahun ini saya manfaatkan untuk berbagi rezeki dengan keluarga," kata pria yang berasal dari Desa Pangkalan Panji, Kecamatan Banyuasin III, Banyuasin ini.

Salah satu jalan yang harus ditempuh untuk mendapatkan ongkos pulang kembali ke tempat kerja dengan jalan menjual perhiasan emas ini. “Nggak mungkin kan, sudah bagi-bagi hadiah, lalu kita pinjam uang untuk ongkos balik, malu dong," katanya.

Hal berbeda diakui Hasan (57), warga Desa Regan Agung. Ia menjual emas setelah lebaran untuk membiayai putranya yang akan melangsungkan pernikahan. “Minggu ini, anak saya akan melangsungkan pernikahan, sehingga untuk biaya itu saya menjual emas simpanan ini," katanya.

Sementara itu, Ruhmini pemilik Toko Emas Biduri Indah mengakui jumlah warga yang menjual perhiasan di toko miliknya tersebut cukup tinggi dalam dua hari ini. “Sehari bisa 10 orang yang menjual perhiasan mulai dari kalung, cincin, hingga gelang," katanya.

Namun tidak semua permintaan warga yang akan menjual perhiasan itu dapat dipenuhi. Lantaran terbatasnya modal yang dimiliki. “Paling banyak kami hanya mampu menampung tiga orang penjual. Hal itu lebih disebabkan keterbatasan dana yang dimiliki," katanya.

Menurut Ruhmini, tingginya animo masyarakat untuk menjual perhiasan di toko miliknya tersebut lebih disebabkan kebutuhan mendesak yang harus terpenuhi, entah itu untuk ongkos balik ke tempat asal, maupun untuk keperluan lainnya.

Selain itu, tingginya minat pengunjung di toko emas itu, lantaran jumlah toko mas yang telah beroperasi pasca lebaran itu masih cukup sedikit. “Banyak toko yang masih tutup, sehingga banyak yang menjual di sini, tandasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved