Kios Riska Hanya Menyisakan Gantungan Baju
seluruh dagangan milik Riska berupa sandal, sepatu, tas dan pakaian tidak ada satu pun yang terselamatkan.
Editor:
Yulis Sulistyawan
Laporan Wartawan Tribun Lampung, Didik
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Riska hanya dapat menitikan air mata melihat kiosnya di Pasar Tempel Kelurahan Rajabasa Raya, Kecamatan Rajabasa terbakar, Rabu (21/9) pukul 16.00 WIB Pasalnya, seluruh dagangan berupa sandal, sepatu, tas dan pakaian tidak ada satu pun yang terselamatkan.
Usaha yang dirintis selama tujuh tahun pun sirna begitu saja. Tersisa, hanya dua gantungan baju berbahan besi, "Sebagai kenang-kenangan sepanjang hidup saya. Akan saya gantung di rumah," ungkap Irwan, suami Riska.
Irwan mengungkapkan perkiraan kerugian dari dua kios miliknya itu Rp 50 jutaan. Dia mengaku tidak sempat menyelamatkan barang dagangannya karena tidak tahu jika pasar milik perseorangan itu terbakar. Sejak pukul 12.30 WIB dia dan istrinya Riska telah menutup kios.
Kebakaran itu, dia ketahui ketika ada satu unit mobil pemadam kebakaran dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pemerintah Kota Bandar Lampung melintas di perimpangan jalan H Komarudin dan Soekarno Hatta (by pass).
"Saya sedang jual martabak, mobil itu masuk ke arah pasar," ungkap warga Perumahan Polri Hajimena. Lantas dia bertanya kepada orang yang baru saja dari arah pasar tersebut, baru mengetahui pasar terbakar.
Dia pulang, selanjutnya menuju pasar tempel. Sampai di tempat tersebut, Irwan dan Riska sudah mendapati kios beserta isinya sudah menjadi arang. Hal serupa yang dialami Anto Fahmi, pedagang pakaian yang menempati kios nomor 32.
"Baru saya tambah isinya, belanja habis Rp 80 juta. Tidak ada satu pun yang bisa diselamatkan. Ala Wualam," ungkap pria yang tinggal di Desa Sido Sari, Kecamatan Natar itu.