Pencurian Pulsa
DPRD Landak Resah SMS Sedot Pulsa
Layanan SMS yang menyedot pulsa pelanggan, tak hanya terjadi dikalangan awam, namun juga menimpa beberapa anggota DPRD Landak
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Dasa Novi Gultom
TRIBUNNEWS.COM, LANDAK - Layanan SMS yang menyedot pulsa pelanggan, tak hanya terjadi dikalangan awam, namun juga menimpa beberapa anggota DPRD Landak. Legislator Landak, Sarius, mengaku sering menjadi korban layanan SMS yang menyedot pulsa.
"Uh, saya sudah sering kena SMS yang menyedot pulsa. Satuhari bisa 3-4 kali," ungkap Sarius.
Namun anehnya, lanjut dia, kejadian tersebut sering terjadi jika ia mengisi pulsa telpon selular dengan pulsa relatif besar. "Makanya saya tak pernah isi pulsa Rp 50 ribu lagi, hanya Rp 10 ribu. Aneh, kalau isi sedikit tak ada pula SMS seperti itu datang," ungkap Sarius.
Ia menyatakan dalam beberapa kasus ia mencoba untuk meng-Un Reg layanan tersebut, namun tak bisa dilakukan. "Di Un Reg tidak bisa, memang susah kalau sudah penipuan teknologi ini. Selama kasus ini mencuat, SMS seperti itu mulai agak berkurang," katanya.
Serupa juga dengan legislator PDIP, Evi Yuvenalis, menyatakan pernah menjadi korban layanan SMS sedot pulsa. "Saya sering, waktu itu SMS biro jodoh, kena tiga kali langsung Rp 9.000 berkurang," ingat Evi.
Dia menjelaskan, terkadang isi pulsa telpon Rp 50 ribu, habis tak sampai sehari. "Itu tak itu yang makan pulsa kita. Kadang Rp 50 ribu tak sampai satu hari," pungkas Evi. (*)