Rabu, 13 Agustus 2025

Ekspedisi Sabuk Merapi 2011

Kepala BPPTK Ingin Ekspedisi Sabuk Merapi Jadi Acara Rutin

Kepala BPPTK Yogyakarta Subandriyo, merasa bangga dan berbahagia dengan penyelenggaraan Ekspedisi Sabuk Merapi 2011 ini

Editor: Harismanto
zoom-inlihat foto Kepala BPPTK Ingin Ekspedisi Sabuk Merapi Jadi Acara Rutin
Tribun Jogja/Mona Kriesdinar
Kepala BPPTK Subandriyo menyerahkan kaos Ekspedisi Sabuk Merapi 2011 di halaman kantor Redaksi Tribun Jogja, Rabu (26/10/2011) pagi.

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hanan Wiyoko
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Ekspedisi Sabuk Merapi 2011 berakhir Jumat (28/10/2011). Tiga dari empat tim ekspedisi sudah kembali, Kamis (27/10/2011), setelah menyelesaikan rute ekspedisi selama dua hari.

Tim yang saat ini sedang menyelesaikan rute terakhir adalah Tim Ekspedisi Jalur Selo. Tim yang terdiri atas Tribun Jogja, BPPTK Yogyakarta, Dinas Pariwisata Boyolali, dan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), berhasil melakukan pendakian ke puncak Gunung Merapi, Kamis (27/10/2011). Tim juga berhasil memasang alat seismik, pengukuran suhu, sendir, curah hujan, dan benchmark GPS.

Kepala BPPTK Yogyakarta Subandriyo, merasa bangga dan berbahagia dengan penyelenggaraan Ekspedisi Sabuk Merapi 2011 ini. Kata dia, ekspedisi tersebut merupakan kegiatan nyata yang bermanfaat bagi warga di sekitar lereng Merapi.

"Saya merasa bangga dan berbahagia. Pelibatan masyarakat dalam kegiatan ekspedisi merupakan pola belajar sambil praktek atau learning by doing. Ke depan semoga ini bisa diteruskan, tidak menjadi kegiatan terakhir," kata Subandriyo di depan sarasehan warga kawasan rawan bencana (KRB) III dusun Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul, dan Srunen, Kabupaten Sleman, DIY.

Ia mengatakan, sudah berulang kali pihaknya melakukan sosialisasi bahaya tinggal di KRB III. Namun mengajak masyarakat untuk mendaki ke Bukit Kendil untuk melihat potensi ancaman merupakan hal baru yang bisa memberi manfaat bagi warga.

Kepala Desa Glagaharjo, Suroto, juga turut berbahagia dengan penyelenggaraan ekspedisi tersebut. Kata dia, sebelum ada pendakian ekspedisi, warga takut mendaki ke punggungan Bukit Kendil.

"Warga akhirnya bisa melihat sendiri potensi ancaman ke selatan. Sudah bukan lagi 'katanya-katanya' saja," kata Suroto.

Senada dengan Subandriyo ia berharap kegiatan ekspedisi bisa kembali dilakukan tahun depan. Ia juga berjanji akan menyosialisasikan hasil pendakian ke Bukit Kendil bagi warganya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan