Rabu, 10 September 2025

Jembatan Tenggarong Ambrol

BPPT Diminta Memotret Konstruksi di Bawah Permukaan Air

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menerjunkan timnya

zoom-inlihat foto BPPT Diminta Memotret Konstruksi di Bawah Permukaan Air
TRIBUNNEWS.COM/BIAN HARNANSA
Foto dokumentasi Jembatan Mahakam Tenggarong Kutai Kartanegara (Kukar), tahun 2004 (Tribun Kaltim/Bian Harnansa)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menerjunkan timnya untuk melakukan scaning di bawah permukaan Sungai Mahakam. Hal itu agar dapat mengetahui berbagai posisi konstruksi jembatan Tenggarong maupun korban sehingga dapat mempermudah proses evakuasi.

"Teknologi survei bawah air menggunakan multibeam echosounder dan side scan sonar," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Minggu (27/11/2011).

Sutopo mengungkapkan kendala utama pencarian dan penyelamatan korban runtuhnya Jembatan Tenggarong adalah keruhnya air, arus deras dan dalamnya sekitar 40 meter dari Sungai Mahakam. Kondisi ini menyebabkan tim SAR gabungan yang menyelam sungai mengalami kesulitan melihat dasar sungai.

BPPT, kata Sutopo, juga diminta melakukan audit teknologi jembatan.  Sebagai upaya awal tim akan mendata dan mengambil sampling bagian konstruksi terkait runtuhnya jembatan untuk keperluan audit teknologi, terutama bagian wirerope vertikal dan part connection penggantung jembatan.

"Juga mendata kondisi tiang jembatan di bagian bawah permukaan air, yang tercatat pernah ditabrak towing barge," tukasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan