Selasa, 9 September 2025

Jembatan Tenggarong Ambrol

Tidak Semua Ketinting Berani Menolong Korban

Ternyata, tidak semua perahu ketinting yang berada di tepian sungai mau mendekat untuk langsung menolong korban yang mengapung.

Editor: Harismanto
zoom-inlihat foto Tidak Semua Ketinting Berani Menolong Korban
Tribun Kaltim/Doan E Pardede
Jamaludin, korban jembatan Tenggarong, mengingat detik-detik saat ia berusaha selalu mengapung agar dapat terlihat warga.

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Doan Pardede
TRIBUNNEWS.COM, TENGGARONG - Sangat miris penuturan Jamaludin, mengingat detik-detik saat ia berusaha selalu mengapung agar dapat terlihat warga yang ingin menolong. Ternyata, tidak semua perahu ketinting yang berada di tepian sungai mau mendekat untuk langsung menolong korban yang mengapung.

Namun, ia tidak sepenuhnya menyalahkan para pemiliki perahu ketinting dikarenakan situasi saat itu sangat mencekam. Masih ada kekhawatiran, pilar jembatan akan runtuh.

"Saya lihat banyak perahu ketiting di tepi sungai. Tapi tidak ada yang mendekat. Memang wajar juga, karena posisi pilar juga sudah miring, takut tumbang malah menimpa perahu," kata Jamaludin yang tinggal di jalan Mangku Raja RT 28 ini lirih.

Menurutnya, saat itu perjuangannya hanyalah bagaimana tetap bisa mengapung dan tidak tenggelam. "Sampai saya sudah mulai pusing karena kebanyakan kemasukan air. Tapi saya masih ingat, sebuah perahu ketinting mendekati saya dan didalamnya sudah ada seorang perempuan yang juga korban. Saya langsung pingsan dan waktu sadar sudah di rumah sakit," kata Jamaludin.

Jamaludin yang bekerja sebagai seorang tenaga honorer di sebuah instansi pemerintahan Tenggarong mengaku trauma melewati jembatan. Karena kejadian itu masih terbayang jelas dibenaknya.

"Padahal saya setiap Sabtu dan Minggu ke Tenggarong seberang bekerja sampingan. Saya trauma, melihat korban lain mengapung, suara jembatan runtuh masih terbayang jelas. Apalagi saya ketika itu menggunakan sepeda motor dan berada ditengah jembatan. Semua saya perhatikan dengan jelas," kata Jamaludin.

Kondisi Jamaludin sudah kian membaik dan tidak ada luka serius yang dideritanya. Ia tampak sudah mulai bercengkrama dengan kedua putranya.

"Ambil hikmahnya saja kejadian ini untuk hidup lebih baik. Kalau ingat semua peristiwa, tali jembatan menghempas-hempas kemudia tenggelam. Saya sudah berpikir tidak akan selamat lagi. Ini adalah belas kasihan Tuhan, saya mau hidup lebih baik dengan kehidupan yang diberikan kepada saya ini," kata Jamaludin. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan