Minggu, 7 September 2025

Jembatan Tenggarong Ambrol

Dua Sahabat Tewas Bersama di Jembatan Kukar

Kedua sahabat ini tewas di dalam mobil APV biru bersamaan dengan ambruknya Jembatan Tenggarong, Sabtu (26/11/2011)

Editor: Harismanto
zoom-inlihat foto Dua Sahabat Tewas Bersama di Jembatan Kukar
TRIBUN TENGGARONG/TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN
Ayah Didik Teranggono menangis di dalam mobil ambulance yang akan membawa jenazah almarhum ke Balikpapan di Areal Post Mortem RS AM Parikesit Kutai Kartanegara, Selasa (29/11). Jenazah Didik Teranggono (27) yang merupakan pegawai honorer Pemkab Kutim akan diterbangkan melalui Bandara Sepinggan ke Solo. Didik ditemukan tim SAR bersama rekannya Awang M Erry Dolly tidak jauh dari TKP Jembatan Kartanegara. (TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN)

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Doan Pardede
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Sejauh mana persahabatan antara Awang Muhammad Eri Doli (34) dan Didik Teranggono (27) tidak perlu diceritakan lagi. Setidaknya begitulah penuturan Deny, seorang kerabat Awang yang juga teman kompak Awang dan Didik.

Kedua sahabat ini tewas di dalam mobil APV biru bersamaan dengan ambruknya Jembatan Tenggarong, Sabtu (26/11/2011) lalu. "Kerja satu kantor, jalan sering sama hobby sama olahraga. Tetapi kita tidak menyangka kalau sampai matipun mereka bersama," kata Deny ketika menunggui jenazah kedua teman kompaknya itu di ruang jenazah RS Parikesit Tenggarong.

Penuturan Deny, kedatangan Awang dan Didik ke Tenggarong adalah untuk mengantarkan tim bulutangkis Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kutai Timur untuk mengikuti pertandingan bulutangkis di Tenggarong. Dimana keduanya merupakan tenaga honorer di Pemerintah Kabupaten Kutim.

"Mereka datang dari Kutim untuk mengantarkan sekaligus mendampingi tim BKD Kutim di pertandingan yang diadakan di Tenggarong. Niat mereka berdua menyebrangi jembatan cuma ingin mengisi bensin di Tenggarong seberang. Tidak tahunya, itulah rupanya terakhir kalinya mereka berdua pamit," kata Deny.

Tidak banyak yang bisa diceritakan mengenai sosok Awang, tetapi kepergian Awang ini menyisakan luka dalam pada keluarga terutama istrinya karena harus merawat kedua anaknya yang masih kecil seorang diri.

Tetapi lain halnya dengan Didik. Didik dikenal sebagai sosok yang energik dan penuh aktifitas. Begitulah penuturan ayah Didik yang ikut langsung mengidentifikasi jenazah Didik di RS AM Parikesit Tenggarong, Selasa (29/11/2011).

"Didik ini orangnya aktif, dari kecil suka olahraga terutama bulu tangkis. Sudah sering dia ikut lomba sampi Balikpapan, Samarinda dan Tenggarong. Makanya sekarang diangkat jadi pelatih di tim bulutangkis Pemkab Kutim," kata Joko ayah Didik.

Jenazah Didik akan dibawa ke Solo tempat keluarga besarnya bermukim. Semua pembiayaan ditanggung Yayasan Kasimo yang juga partisipan Didik dalam kegiatan olahraga.

"Jenazah Didik akan dibawa ke Solo. Kalau tidak sekarang mungkin besok, semua biaya ditanggung Yayasan Kasimo menggunakan pesawat terbang," kata Joko.

Joko juga tidak menyangka anaknya yang dikenal dekat dengan olahraga, tidak bisa merenangi Mahakam dan meyakini ada sebab lain yang mengakibatkan kematian putranya. "Dia itu sangat mahir berenang. Firasat saya, pasti kepalanya terbentur sesuatu sewaktu di dalam mobil yang mengakibatkan dia tidak bisa keluar," kata Joko.

Dikarenakan jenazah Didik akan dibawa menggunakan pesawat terbang, maka tentunya kondisi jenazah harus disesuaikan dengan standar yang ditentukan dalam penerbangan pesawat terbang. Hal itu dikatakan dr Deny, dari kedokteran Forensik RS AM Parikesit.

"Jenazah Didik harus kita sesuaikan dengan standar penerbangan yang ada dan itu tidak bisa dilakukan disini. Perut jenazah harus dikosongkan dari gas agar tidak pecah selama di dalam perjalanan. Dan itu bisa dilakukan di Samarinda atau Balikpapan,"kata dr Deny.

Hal yang unik lagi terlihat ketika jenazah Didik akan diberangkatkan ke Samarinda. Atas permintaan kerabat, jenazah Didik diminta agar terlebih dahulu disemayamkan di rumah Awang sahabatnya. Sukorame Kampung Baru Kukar.

"Karena Jenazah Didik akan dibawa keluar pulau maka kita minta jenazah Didik terlebih dahulu disemayamkan di rumah Awang yang sudah terlebih dahulu dijemput keluarga," kata Deny. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan