Sabtu, 6 September 2025

Jembatan Tenggarong Ambrol

Tangis Alisha Jelang Sekeluarga Tewas di Jembatan Tenggarong

Tak ada firasat apapun dari sekeluarga yang tewas bersama runtuhnya jembatan Tenggarong, Kutai Kartanegara

zoom-inlihat foto Tangis Alisha Jelang Sekeluarga Tewas di Jembatan Tenggarong
TRIBUN KALTIM/ Fahmi Rahman/TRIBUN KALTIM/ Fahmi Rahman
Keluarga dan kerabat serta tetangga Budi Yanto memasukan jenazah Budi di Kuburan Muslim Loa Kulu Kutai Kartanegara sebelum melaksanakan pemakaman, Rabu (30/11). Budi Yanto menjadi korban ke 19 yang ditemukan oleh tim SAR. Budi Yanto dimakamkan berdampingan dengan istri dan tiga orang anaknya yang juga menjadi korban runtuhnya Jembatan Kutai Kartanegara.

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Doan E Pardede

TRIBUNNEWS.COM, TENGGARONG - Tak ada firasat apapun dari sekeluarga yang tewas bersama runtuhnya jembatan Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur. Hanya, tangisan Alisha (9) yang terus meminta bertemu neneknya di Sukabumi, Jawa Barat.

Sekeluarga yang tewas adalah Budi Yanto (38), istrinya Rusmini (32), dan ketiga anaknya yakni Aldy (12), Alisha (9) dan Alicia ( 6 bulan).

Budi Yanto adalah putra sulung dari Sukma Jaya. Seminggu sebelum kejadian runtuhnya jembatan Tenggarong pada Sabtu (26/11/2011), Sukma Jaya dan istrinya belum lama pulang dari Tenggarong menengok anak dan cucu-cucunya.

Namun seminggu lalu, Alisha, cucu yang paling dekat dengan kakek dan neneknya ini berubah perilakunya dari biasa.

"Alisha lain dari biasanya, begitu neneknya pulang dari Tenggarong, melalui telepon ia menangis sejadi-jadinya. Alisha menanyakan kapan neneknya akan datang lagi padahal baru saja berangkat dari rumahnya. Sambil menangis ia memaksa pokoknya neneknya harus datang lagi atau Alisha yang menjumpai ke Sukabumi," kata Sukma

Tidak ada pikiran lain dalam benak Sukma ketika itu. Dan ternyata, permintaan itu adalah permintaan terakhir Alisha.

Akibat tangisan yang lain dari biasanya itu, Budi Yanto menjanjikan akan berangkat bersama ke Sukabumi menemui kakek dan neneknya. Tetapi mereka akan menunggu waktu yang bertepatan dengan jadwal tugas Budi.

"Ayahnya (Budi Yanto) tidak tahan lihat Alisha menangis terus, padahal Alisha itu sudah sekolah dan tidak pernah menangis. Oleh ayahnya dijanjikan akan berangkat minggu depan bertepatan dengan jadwal kerja ayahnya. Ayahnya sudah berencana ke sekolah meminta izin Alisha selama 6 hari ke Sukabumi. Nantinya, kepulangannya ke Tenggarong berbarengan dengan berakhirnya tugas ayahnya di Bandung. Jadi, maksudnya Alisha kami jemput di bandara," kata Sukma.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan