Minggu, 17 Agustus 2025

Rusuh di Sampang

Rusuh di Sampang Berawal dari Perseteruan Kakak Beradik

Terbakarnya empat rumah milik satu keluarga di Sampang, Madura, menyisakan kepedihan di hati Khairul Ummah (55).

Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto Rusuh di Sampang Berawal dari Perseteruan Kakak Beradik
SURYA/Muchin Rasyid/SURYA/Muchin Rasyid
Ratuan massa bersenjatakan tajam berupa celurit, gobang membakar empat rumah, sekolah, tempat ibadah dan toko hingga rata dengan tanah. di Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Sampang, Kamis. (29/12/2011) Untuk Menghidari jatuhnya korban Kepolisian mengajak warga mengungsi dari tempat yang aman. Saat ini kasusnya ditangani Kepolisian Resor Sampang. (SURYA/Muchin Rasyid)

Laporan Wartawan Surya

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Terbakarnya empat rumah milik satu keluarga di Sampang, Madura, menyisakan kepedihan di hati Khairul Ummah (55), ibu kandung Tajul Muluk.

Ummah, panggilan ibu delapan anak dan belasan cucu, ini menuding kasus pembakaran ini semata-mata persoalan saudara sekandung yang mengakibatkan warga lain jadi korban.

Dengan kalimat terpotong-potong Ummah mengatakan, pemicunya antara Rois Alhukama yang berseteru dengan Tajul Muluk.

Adik kakak ini berbeda faham dalam menerapkan ajaran agama kepada santri.

Sebagai ibu kandung, Ummah yang sudah ditinggal mati suaminya beberapa tahun lalu itu tidak bisa berbuat apa, karena keduanya anak kandungnya.

Namun dalam kasus ini, Ummah lebih menyalahkan Rois yang dianggap memprovokasi warga agar membenci dan menghujat aliran yang dianut Tajul bersama Iklil.

Bukannya ia lebih percaya pada Tajul, namun Rois menuduh aliran Tajul itu sesat dan menyimpang. Padahal tidak ada ajaran yang melenceng.

“Ini tidak lebih dari faktor pribadi yang dikait-kaitkan dengan ajaran Tajul, seolah-olah Tajul telah mengajarkan sesuatu yang berbeda, sehingga warga ikut membenci,” papar Ummah, yang merasa risih menjelaskan persoalan pribadi antarkedua anaknya itu.

Diungkapkan, selama tiga bulan terakhir ini, ia tinggal bersama Iklil dan membangun rumah di samping rumah Iklil.
Tapi rumah itu sekarang sudah dibakar massa. Sebelum membangun rumah, Ummah tinggal di rumah Rois. Hanya saja karena Rois sering menyinggung Tajul yang dianggap salah sampai Tajul dan istrinya mengungsi ke Malang.

Di situlah Ummah jadi tidak simpati kepada Rois, dan ia pun kemudian diusir dari rumah Rois.

Ummah menuturkan, beberapa hari ini ia mendengar jika warga mencari Iklil, termasuk pengikut Tajul untuk dibunuh dan rumahnya akan dibakar.

Karena itu, tiga hari sebelum kejadian, Ummah menemui Rois, yang rumahnya berjarak sekitar 1 km ke arah selatan Tajul. Ummah meminta Rois agar mencegah warga yang akan membunuh dan membakar rumah Tajul.

“Saya sudah katakan kepada Nak Rois, apapun permintaannya dituruti, asal jangan membunuh Tajul dan pengikutnya. Biru atau merah, kata Rois, saya dan warga pasti turuti. Tapi Rois hanya diam malah menyalahkan Tajul yang tetap menerapkan ajarannya,” ungkap Ummah.

Sumber: Surya
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan