Ketua RT Meninggal Saat Makan Bakso
Barnabas Kepkole,Ketua RT 15/RW 9, Desa Maunum Niki-Niki,Amanuban Tengah,TTS,meninggal saat sedang makan bakso.
Editor:
Romualdus Pius
Laporan Wartawan Pos Kupang,Thomas Duran
TRIBUNNEWS.COM,SOE - Barnabas Kepkole (40), Ketua RT 15/RW 9, Desa Maunum Niki-Niki, Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten TTS, NTT, meninggal di Rumah Makan Sri Rahayu milik Mbak Karsia di samping atas Pasar Inpres SoE, Senin (30/1/2011), sekitar pukul 14.00 Wita. Korban meninggal saat sedang makan bakso yang dipesan melalui seorang pelayan bernama Setia Budianto.
"Dia datang sendiri dan memesan bakso. Saya sajikan untuk dia lalu saya keluar. Namun begitu saya masuk kembali korban sudah jatuh," kata Budianto, saat ditemui di rumah makan setempat, Senin (30/1/2012) siang.
Menurut Budianto, koban masuk makan seorang diri dan mengambil posisi duduk di depan tempat sajian.
Menurut saksi, korban datang dalam kondisi sehat dan tidak menunjukkan kesakitan.
"Dia langsung duduk dan pesan bakso," katanya.
Polres TTS yang mendapat laporan langsung turun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).
KBO Reskrim Polres TTS, Ipda Okto Selly, bersama Kaur Identifikasi, Bripka Laurens Jehau bersama anggota Iden, Bripda Dion Rani dan Bripta Purwanto, dan beberapa anggota lain langsung melakukan oleh TKP kemudian membawa korban ke RSUD SoE untuk menjalani visum luar oleh dokter Tresnawati.
Hasim visum luar, diperkirakan korban mengidap penyakit dalam karena darah segar keluar dari dalam mulut. Hal itu juga diperkuat keterangan tetangga korban, Lia Kase.
Menurut Kase, korban adalah penjual daging keliling dan sudah memiliki seorang istri dan empat orang anak.
"Saya kenal baik dia karena tetangga dan juga kami punya ketua RT. Memang selama ini dia juga sering sakit sesak napas dan sering berobat ke puskesmas," kata Kase.
Pantauan Pos Kupang, korban yang mengenakan baju kemeja putih motif dilapisi jaket biru dipadu celana pendek jeans warna biru tidur tertelungkup. Mulut korban mengeluarkan darah segar. Di sekitar korban terdapat pecahan mangkok, sendok serta garpu bersama mie dan pentolan bakso berserakkan.
Di kantong jaket korban ditemukan uang pecahan Rp 5.000 dan Rp 10.000 dengan total Rp 40.000.