FPI Ditolak
Ansor Jatim: Bubarkan Ormas Anarkis
Ansor Jawa Timur meminta Presiden dan jajarannya membubarkan organisasi masyarakat (Ormas) yang bertindak anarkis.
Editor:
Yulis Sulistyawan
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Ansor Jawa Timur meminta Presiden dan jajarannya membubarkan organisasi masyarakat (Ormas) yang bertindak anarkis.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua Gerakan Pemuda Ansor Jatim, Hendro Tri Subiyantoro, menyikapi adanya ormas yang menggunakan cara kekerasan dalam mencapai tujuannya.
Ditegaskan Hendro, Ansor siap melawan kelompok-kelomok yang tidak mengakui NKRI dan menentang Pancasila maupun Undang-Undang Dasar 1945.
Ansor Jatim sudah mengintruksikan kepada semua jajarannya agar berkoordinasi dengan aparat kepolisian, TNI serta pemerintah setempat agar tidak mudah terpancing dan mendapat perlindungan.
Hendro mengungkapkan, bentuk perlawanan yang dilakukan tidak harus dengan model kekerasan, melainkan dengan cara menyadarkan dan mengembalikan sesuai ajaran semula.
Meski tidak menyebut nama ormas yang dimaksud, pihaknya menilai usai reformasi 1998, intensitas tindak kekerasan yang dilakukan kelompok mengatasnamakan Islam semakin meningkat.
“Kalau fenomena ini dibiarkan maka mengancam keutuhan NKRI dan Pancasila. Kelompok ini juga dituding sebagai penyebab disintegritas bangsa,” papar Hendro.
Sementara itu, Sekretaris GP Ansor Jatim Imron Rosyadi Hamid mengakui saat ini ada kalangan Nahdlatul Ulama (NU) yang masuk ke ormas yang dimaksud.
Ulama tersebut, ada diantaranya yang menjadi pengasuh di pondok pesantren di Probolinggo, Pasuruan dan Surabaya. “Saya tidak menyebut nama ormas itu, sebab semua sudah tahu sendiri. Salah satu yang akan kami perjuangkan adalah, memberikan pemahaman agar (para ulama) bisa kembali,” tukasnya.