Minuman Keras 'Cap Tikus' Sampai ke Luar Negeri
Minuman khas Bumi Nyiur Melambai, Cap Tikus suatu saat pasti menjadi primadona
"Kalau orang mabuk, apakah salahnya ada di petani Cap Tikus? Tidak kan? Jadi pertanyaan kenapa orang suka mabuk, apa di belakangnya. Saya juga tak sependapat Cap Tikus jadi objek razia sebab ini sumber kehidupan ribuan petani dan keluarganya," kata Jacko, putra Tareran Minsel, satu di antara sentra penghasil Cap Tikus di Sulut.
Jumlah produksi Cap Tikus di Minahasa Selatan cenderung mengalami peningkatan beberapa tahun terakhir. Di Minsel, hasil aren sebagai bahan baku pembuatan gula aren dan Cap Tikus tahun 2010 berjumlah 2,149,30 per hektare.
Kepala Dinas Perkebunan Minsel Imanuel Tapang melalui Kabid, Marthun Luther mengatakan produksi Cap Tikus mengalami pasang surut. "Untuk produksi Cap Tikus di Minahasa Selatan, banyak atau sedikit tergantung dari harga pasaran, kalau tinggi maka produksinya juga meningkat," jelasnya.
Begitu juga produk turunan aren yang lainnya yaitu gula aren."Produksinya juga tergantung harga di pasar," jelasnya.
Namun demikian, produksi Cap Tikus tiap tahun tikus bertambah, meski tidak terlalu signifikan."Tiap tahun paling meningkat 5 persen saja," jelasnya.
Data terakhir tahun 2010, produksi gula aren mencapati 772 ton."Sementara Cap Tikus mencapai 1200 juta liter," jelasnya. Ia menambahkan, data terbaru tahun 2011 baru akan dikeluarkan pada Mei nanti. Jadi per bulan produksi Cap Tikus bisa mencapai seratus ribu liter.
Ia menambahkan, tidak melakukan pembatasan terhadap petani yang melakukan produksi. "Terserah petani, tidak dilakukan pembatasan," jelas dia.
Wilayah yang dominan pohon aren dan produksi Cap Tikus adalah Tareran, Suluun Tareran, Amurang Timur, Kumelembuay, dan Motoling.
Ia memperkirakan, di tahun 2011, terjadi peningkatan menjadi 1,5 juta liter Cap Tikus, sementara gula merah turun menjadi 700 ton."Karena tahun 2011 harga Cap Tikus naik," jelas dia.