Gempa Bumi Landa Sumatera
Banyak Warga Aceh Belum Berani Pulang
Gempa yang mengguncang Aceh, rABU (11/4/2012) telah menimbulkan kepanikan luar biasa di Kota Banda
Editor:
Anwar Sadat Guna

Laporan Wartawan Serambi Indonesia
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Gempa yang mengguncang Aceh, rABU (11/4/2012) telah menimbulkan kepanikan luar biasa di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar.
Pagar Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banda Aceh di kawasan Pagar Air, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar roboh.
Namun, 447 tahanan dan napi di Lapas itu dilaporkan tak ada yang kabur.
"Ada yang berusaha keluar karena ketakutan, mereka takut karena suara runtuhnya beton ini terdengar kuat. Tapi Alhamdulillah kondisinya aman, tak ada yang roboh kecuali beton ini. Ya, saat itu memang tahanan dan napi di luar sel karena sedang jadwal di luar mulai pukul 15.30-18.00 WIB," kata seorang petugas, Hamdani.
Hingga pukul 22.00 WIB tadi malam, masyarakat dari pesisir Banda Aceh dan Aceh Besar masih banyak yang belum berani kembali ke rumah, meski BMKG telah mengeluarkan status berakhirnya potensi tsunami.
Pusat-pusat konsentrasi massa antara lain kawasan Lambaro, Gue Gajah (TVRI), Blangbintang, Ulee Kareng, Masjid Raya Baiturrahman, dan sejumlah titik aman lainnya yang jauh dari pesisir.
Mereka berlarian bersama keluarga sambil membawa barang-barang seadanya.
Tim penyebar arahan dan update informasi gempa, seperti dari organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI), SAR, BPBA, BPBD terus berkeliling ke pusat-pusat konsentrasi massa untuk memperdengarkan lalu lintas informasi dari berbagai sumber.
Bahkan, tim RAPI Kota Banda Aceh secara langsung memperdengarkan informasi dari tim relawannya yang memantau kondisi air laut di sepanjang garis pantai, mulai dari Aceh Jaya, Aceh Besar, Sabang, dan Kota Banda Aceh.
Lalu lintas komunikasi relawan RAPI juga direlay Radio Serambi FM, 90,2 MHz.