PG Gempolkerep Ditutup 3000 Petani Tebu Resah
Agus Minhandoko, Humas PG Gempolkrep mengatakan, akibat penutupan ini, sekitar 3.000 petani tebu yang ada dalam naungan PG Gempolkrep
TRIBUNNEWS.COM,MOJOKERTO - Sekitar 3.000 petani tebu di Kabupaten Mojokerto terkena dampak penutupan PG Gempolkrep. Mereka tak bisa lagi menggiling tebunya, karena pabrik gula yang ada di wilayah Gedeg, Kabupaten Mojokerto ini ditutup.
Agus Minhandoko, Humas PG Gempolkrep mengatakan, akibat penutupan ini, sekitar 3.000 petani tebu yang ada dalam naungan PG Gempolkrep, selama berhenti operasional, tak akan bisa menggilingkan tebunya.
PG Gempolkrep dihentikan operasinya oleh Gubernur Jatim lantaran mencemari lingkungan. PG peninggalan Belanda ini ternyata sedang bermasalah Instalasi Pengolahan Air Limbahnya (IPAL).
Menurut Agus, PG Gempolkrep akan mematuhi peraturan dan menjalankan mekanisme yang ada. "Sekarang ini kami terus memperbaiki IPAL dan mendatangkan tim ahli dari Jakarta," ujarnya.
Langkah ini dilakukan untuk memperbaiki IPAL. "Sehingga nanti limbah yang dibuang benar-benar tidak berbahaya," katanya.
Seperti diketahui, PG Gelpolkrep tidak boleh beroperasi karena BLH (Badan Linglungan Hidup) Jawa Timur menyatakan limbah yang dibuang ke sungai Brantas berbahaya.