Pemilihan Gubernur Sulsel
LJI: Partai Hanya Alat di Pilkada
Direktur Komunikasi dan Media Analisis PT Lingkaran Jurnal Indonesia (PT LJI) Dedi Alamsyah Mannaroi mengatakan peran partai politik di pilgub
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ilham
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Direktur Komunikasi dan Media Analisis PT Lingkaran Jurnal Indonesia (PT LJI) Dedi Alamsyah Mannaroi mengatakan peran partai politik di pilgub hanyalah sebagai alat kendaraan atau berupa yang bersifat transaksional.
"Secara elektoral, tidak ada korelasi antara dukungan partai dengan dukungan terhadap Cagub. Karena dalam Pilgub maupun Pilkada, faktor ketokohan sangat mempengaruhi pertimbangan publik dalam memilih. Partai di Pilgub hanya jadi alat dan hanya jadi syarat untuk daftar di KPU, setelah itu selesai," kata Dedi kepada Tribun Timur (Tribun Network) ia blackberry messengernya, Kamis (21/6/2012).
Selain itu, lanjut Dedi, tidak ada jaminan kader partai tertentu atau simpatisan yang juga memiliki gerbong di daerah bakalan memilih cagub yang diusung oleh partainya. Besar kemungkinan mereka juga memilih lain, karena faktor ketokohan.
"Contoh, Ilham Arif Sirajuddin pernah di Golkar dan pernah Ketua DPD Golkar Sulsel dan ketua DPC Golkar Makassar. Tidak ada jaminan kader golkar yang pernah merasakan investasi politik dan investasi sosial dari Pak Ilham, bakalan dukung SYL. Contoh paling konkrit lagi adalah Golkar Bone, bisa jadi di atas kertas dukung SYL, tapi kenyataan di lapangan sebagian pasti ada yang dukung IA dan Rudyanto Asapa bahkan untuk pilkada bupati bisa jadi bukan dukung Fahsar, tapi sebagian dukung Cicang atau Taufan Tiro," Dedi menambahkan.
Analisa Dedi, di politik tidak ada jaminan 100 persen orang setia dengan partainya, meski hanya sebagian saja yang mungkin.
Dalam Demokrasi, Dedi menjelaskan, salah satu fungsi partai adalah untuk menampung serta memperjuangkan aspirasi-aspirasi masyarakat. Karena itu, penentuan dan pengajuan calon pemimpin oleh partai, pada dasarnya merupakan cermin dari aspirasi yang ada di masyarakat.
Menurutnya lagi, pencalonan melalui partai memiliki legitimasi yang kuat dari masyarakat ketimbang independen. Para politisi saat ini terkesan "memaksa" kehendak mereka untuk bisa terjun di pilkada. Baik itu di Pilgub maupun di Pilkada Kabupaten Kota.
Berita Lainnya:
- Dua Dara Cantik Terekam CCTV Saat Curi Helm
- JK akan Hadiri Halaqah Nasional DDI
- Rizky Diduga Miliki Aset Rp 8 M di Medan
- Anggota DPRD Kutim Tersangka Kasus Dana Aspirasi