Selasa, 26 Agustus 2025

Yudit dan Wahyu Jadi Bulan-bulanan Pemuda Mabuk

Akibatnya, gigi depan Yudith rontok, kepala bocor dan bibir pecah. Sedangkan bibir kanan Wahyu ditikam dengan obeng dan tulang bahu

Editor: Dewi Agustina
zoom-inlihat foto Yudit dan Wahyu Jadi Bulan-bulanan Pemuda Mabuk
Tribun
ilustrasi

Laporan Wartawan Pos Kupang, Aris Ninu

TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE - Dua pemuda dari Jalan Brai, Kelurahan Waioti, dihajar empat pemuda mabuk miras saat pulang pesta syukuran di Centrum-Maumere, Kelurahan Nangameting, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Kamis (21/6/2012) dini hari.

Dua korban adalah Yohanes Yudianto alias Yudith (23) dan Wahyu Orlando (17). Akibatnya, gigi depan Yudith rontok, kepala bocor dan bibir pecah. Sedangkan bibir kanan Wahyu ditikam dengan obeng dan tulang bahu kanannya retak.

Diduga kedua pemuda ini dipukul oleh empat pelaku secara membabi-buta menggunakan tangan, kayu dan batu serta benda tajam.

Wahyu sempat lari bersembunyi di kamar mandi warga Centrum dan Yudith jatuh pingsan di got. Kini kedua korban masih mengeluh sakit dan belum bisa memberikan keterangan kepada polisi.

Tim Buser Polres Sikka telah meringkus dua dari empat pelaku kekerasan. Dua yang diringkus yakni Paul dan Mon, pemuda Wolon Birot (Wolbi), Kelurahan Nangameting. Sedangkan dua lainnya Anyos dan Stiven masih dalam pengejaran polisi.

Menurut informasi yang dihimpun Pos Kupang (Tribun Network) di Mapolres Sikka, Kamis (21/6/2012) siang, Yudith dan Wahyu pagi itu sekitar pukul 01.00 Wita hendak kembali ke rumah mereka di Jalan Brai dengan berjalan kaki. Keduanya baru saja mengikuti pesta di Centrum, Kota Maumere. Dalam perjalanan pulang itu, mereka dicegat beberapa pemuda Wolbi yang sedang duduk tidak jauh dari lokasi pesta.

Pemuda Wolbi lalu melakukan kekerasan terhadap Yudith dan Wahyu. Keduanya menjadi bulan-bulanan aksi kekerasan empat pemuda Wolbi yang sedang mabuk miras.

Wahyu yang ingin menyelamatkan Yudith malah menjadi korban kekerasan. Ia pun dihajar. Yudith dipukul hingga tak sadarkan diri dalam got. Kepalanya mandi darah. Gigi bagian depannya sebanyak tiga buah rontok. Bibirnya pecah dan berlumuran darah.

Dalam ketidakberdayaan ia kembali ke rumah dan memberi tahu keluarganya. Sedangkan Wahyu sempat masuk ke kamar mandi orang, tapi masih saja dikejar hingga ia berlari menyelamatkan diri ke pesisir Pantai Wairotang baru kembali ke rumah.

"Mereka pukul dua anak kami ini sungguh berlebihan. Mereka terlalu kurang ajar. Untung mereka sudah menyerahkan diri. Kalau tidak kami mau cari mereka dan bawa ke kantor polisi.

Terima kasih karena pak polisi sudah tangkap dua orang dan dua lainnya masih dikejar," kata salah satu anggota keluarga korban di Mapolres Sikka kepada Pos Kupang, Kamis (21/6/2012) sore.

Ia juga mengatakan, akibat pengeroyokan itu tiga gigi bagian depan Yudith rontok, kepala bocor dan bibir pecah. Sedangkan Wahyu, pipi kanan dan tulang bahu kanannya retak karena dipukul dengan benda keras.

"Yudith masih di rumah karena masih pusing. Giginya tadi kami tunjukkan kepada pak polisi. Wahyu sudah diurut oleh dukun, kemungkinan bahu kanannya patah, tapi kami masih rontgen. Kami sudah sampaikan kepada beberapa pemuda Wolbi, beri tahu mereka yang belum ditangkap agar menyerahkan diri saja kepada polisi," kata keluarga dari Yudith dan Wahyu.

Kapolres Sikka, AKBP Drs.Ghiri Prawijaya, melalui Kasat Reskrim Polres Sikka, Iptu Ahmad, memerintahkan Buser Polres Sikka mencari pelaku sampai dapat.

"Ini pengeroyokan sungguh berat. Saya sudah perintahkan Buser Polres Sikka mencari pelaku sampai dapat dan kita akan proses. Sungguh keterlaluan, masa pukul korban sampai luka begini," tegas Ahmad.

Ahmad juga memerintahkan penyidik mengeluarkan surat perintah penangkapan Paul dan Mon agar diperiksa. Jika terbukti, keduanya langsung ditahan.

"Dua yang masih kabur, kita akan cari. Kami sudah minta bantuan keluarga biar proses ini berjalan cepat," papar Ahmad.

Mon, salah satu pelaku kekerasan, kepada Pos Kupang, mengatakan, saat kejadian mereka memang memukuli para korban karena keduanya ingin berantem dengan mereka saat pulang pesta.

"Saya tinggal di Wolbi. Saya baru tamat SMK Sint Gabriel Maumere. Tanggal 19 Juli 2012 mau testing masuk mahasiswa di Uniflor Ende," kata Mon.

Selain Mon, Paul dan dua orang saksi juga siang itu sedang menjalani pemeriksaan di Unit II Reskrim Polres Sikka.

Polisi juga telah meminta Wahyu dan Yudith divisum agar para pelaku bisa diproses secara hukum.

"Para pelaku memukuli dua korban. Bahkan kepala Yudith bocor dan tiga buah giginya rontok. Wahyu ditikam di pipi kanan dengan obeng," kata Ahmad.

Berita Lainnya:

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan