Minggu, 12 Oktober 2025

Hanya Kartu Nama, Affandy Tembus Parlemen

anggota komisi D DPRD Sulsel mampu menyakinkan masyarakat Bone Soppeng Wajo (Bosowa) dengan pendekatan alakadarnya.

Editor: Budi Prasetyo

Laporan: Wartawan Tribun Timur / Ilham

TRIBUNNEWS.COM MAKASSAR-Duit berkarung memang selalu disebut-sebut sebagai mahar kontestan maju bertarung di pemilihan kepala daerah (pilkada) dan pemilihan legislatif (pileg).

Betapa tidak, upaya merebut hati masyarakat, tak cukup sebatas pengakuan dan ajakan semata, butuh pendekatan dari berbagai penjuru. Butuh kesabaran untuk meyakinkan. Biaya operasional pun tidak sedikit untuk menjangkau di mana masyarakat itu berada. Belum lagi atribut-atribut yang biayanya tidak sedikit.

Fenomena ini pun menjadi hitungan yang menghantui untuk masuk arena pesta demokrasi. Untuk itu, tidak jarang konstestan memilih jalan singkat, biasanya dengan politik uang atau menyebar janji bagi-bagi jatah kekuasaan jika tepilih kelak.

Bagi legislator Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) DPRD Sulsel Affandy Agusman Aris, tidaklah demikian. Di tengah persaingan pileg Sulsel lalu, anggota komisi D DPRD Sulsel mampu menyakinkan masyarakat Bone Soppeng Wajo (Bosowa) dengan pendekatan alakadarnya. Ia pun duduk di DPRD Sulsel dengan ritual seadanya saja.

Bagi pria asal Bone ini, tidak perlu terseret hegemoni politik kekinian yang menggiurkan itu, namun usaha gigih, ikhlas penuh komitment yang ilahiyah.

Alumnus fakultas teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar ini mampu meraup dukungan dalam kurun waktu yang tidak begitu lama, 45 hari.

"Saya dulu tidak mengenal dengan politik uang, saya hanya bermodalkan komitmen membangun masyarakat jika terpilih, saya mendatangi mereka, saya bilang, saya tidak punya uang, karena kalau saya kasi anda uang, maka hubungan kita sebatas itu, habis uang mungkin anda lupa saya, tapi kalau komitmen pembangunan, maka itu panjang, karena saya akan berjuang untuk kepentingan anda sebagai masyarakat," kata Affandy saat berkunjung di warkop puncak, Om Ben, Jl Dg Tata, Makassar, Minggu (8/7)

Affandy juga mengaku tidak pernah pasang baliho, ia hanya menyebar kartu nama banyak-banyak kepada masyarakat Bosowa. Ia pun tak sungkan-sungkan bersosialisasi di dalam mobil pete-pete.

"Saya waktu di Wajo, naik mobil pete-pete, saya sebar kartu nama saya kepada penumpang yang ma ke pasar, Alhamdulillah, mereka respon, intinya kalau niat kita kerja ikhlas, punya komitmen membangun masyarakat yang kuat karena Allah SWT, selalu berlaku adil, jujur amanah, maka Allah pasti menjawab apa yang kita inginkan, yang penting jangan ada niat curang," Affandy menambahkan.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved