Pengusaha Biliar Terancam Tak Bisa Gaji Karyawan
Penutupan tempat hiburan termasuk arena bola sodok (biliard) selama Ramadan membuat resah pengelola Friend's Nine Ball. Aan, Manejer Friend's
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Penutupan tempat hiburan termasuk arena bola sodok (biliar) selama Ramadan membuat resah pengelola Friend's Nine Ball. Aan, Manejer Friend's Nine Ball mengatakan, jika dilakukan penutupan selama Ramadan bisa dipastikan pihaknya tidak bisa membayar gaji karyawannya.
"Kalau tutup full satu hari selama sebulan, kita tidak bisa menggaji. Karena mereka ini hanya pekerja outsourching. Kita memang ada kebijaksanaan, dalam arti kita membantu uang lebaran. Tapi jumlahnya hanya sekedarnya saja," ujarnya.
Ia mengatakan, dengan kondisi perekonomian di Nunukan yang begitu sulit, sehari pihaknya hanya mendapatkan pemasukan Rp 500 ribu. Dari uang yang didapatkan tersebut, digunakan untuk membayar sewa tempat usaha sebesar Rp 4 juta sebulan, membayar listrik Rp 3 juta sebulan serta membayar gaji 11 orang karyawan. Karyawan yang bekerja setengah hari mendapatkan upah Rp 600 ribu sebulan, sementara yang bekerja penuh seharian mendapatkan upah Rp 1.200.000.
Sehingga dengan pengeluaran tersebut, tidak mungkin pihaknya harus menutupi gaji karyawan selama sebulan mereka tidak bekerja.
"Belum lagi biaya untuk pindah ke sini saja mencapai jutaan. Untuk renovasi dan pindah ke sini kita keluar Rp 40 juta. Belum termasuk kita harus menyekat, kalau ditotal ada sekitar Rp 80 jutaan kita habisnya," ujarnya.
Selama penutupan tersebut pihaknya tidak mungkin beralih usaha sementara, agar karyawannya tetap bekerja.
"Seperti meja, ini kan berat. Tidak mungkin kita pindahkan, lalu kita buka usaha lain sementara di sini. Kalau saya inginnya, anak-anak di sini tetap bekerja," ujarnya.
Yang membuatnya prihatin, dari 7 wanita dan 4 pria karyawannya itu, 10 diantaranya sudah berkelurga. Bahkan hampir semuanya menjadi tulang punggung ekonomi keluarga.
"Semua punya tanggungan. Kalau tutup bagaimana nanti mereka? Karena mereka ini tonggak tanggungan keluarga. Ada sudah yang mau cari kerja di tempat lain, cuma kalau di Nunukan ini mau kerja di mana?" ujarnya.
Selain bola sodok, tempat usaha di simpang tiga Ahmad Yani-Pasir Putih-Bhayangkara ini juga membuka usaha pijat refleksi.
Satu hari sebelum Ramadan sampai dengan satu hari setelah Hari Raya Idul Fitri 1433 H, akan dilakukan penutupan terhadap semua tempat usaha panti pijat, panti kebugaran, lokalisasi, pub, bar, karaoke dan arena bola sodok (biliard) maupun kegiatan sejenisnya termasuk yang berada di lingkungan hotel, terkecuali dalam rangka melaksanakan kegiatan yang sifatnya keagamaan.
Hal itu tertuang dalam Instruksi Bupati Nunukan Nomor 188.55/1/VII/2012 tentang Penertiban Kegiatan Tempat Tempat Hiburan, Rumah Makan/Restoran Serta Pedagang Makanan dan Minuman Selama Bulan Suci Ramadhan 1433 Hijriyah/ 2012 Masehi di Wilayah Kabupaten Nunukan.
Instruksi itu dikeluarkan dalam rangka menciptakan kerukunan antarumat beragama di Kabupaten Nunukan demi terwujudnya kesejukan, ketenteraman dan ketertiban antarumat beragama.
Baca Juga: