Mudik Lebaran 2012
Tanjakan Nagreg Jadi Dua Arah
Puncak arus balik Lebaran tahun 2012 diperkirakan akan terjadi pada H+6 atau Sabtu (25/8)
Editor:
Yudie Thirzano

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan yang terjadi pada puncak arus balik, Kepolisian Resor Bandung sudah menyiapkan dua upaya. Puncak arus balik Lebaran tahun 2012 diperkirakan akan terjadi pada H+6 atau Sabtu (25/8) dan akan terus meningkat mulai H+5 atau Jumat (24/8/2012).
Karena itu, volume kendaraan dari Limbangan dan Kadungora yang akan melewati Jalur Nagreg (Cileunyi-Nagreg) pun diperkirakan juga akan meningkat. "Polres Bandung sudah mempersiapkan rekayasa lalu lintas untuk mengurangi beban di Lingkar Nagreg," ujar Kapolres Bandung, AKBP Sandi Nugoroho, ketika ditemui wartawan di Pos Lalu Lintas (Pos Lantas) Cagak, Jalan Raya Cagak, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Kamis (23/8).
Sandi mengatakan, setiap kendaraan dari Garut via Kadungora, ucap dia, akan diarahkan melewati Lingkar Nagreg atau Jalan Cagak dengan melalui tanjakan Nagreg.
"Kalau ada lonjakan jumlah kendaraan dari Kadungora kami akan mengambil satu ruas jalan di tanjakan Nagreg sehingga kendaraan yang dialihkan ke Jalan Cagak bisa melewati tanjakan Nagreg. Karena itu nantinya mulai dari Pos Cagak hingga Pamucatan akan kami pasang kanalisator," katanya.
Selain itu, ucap Sandi, jalur Nagreg lama dari arah Limbangan menuju Bandung juga akan diberlakukan. Hanya saja, upaya penguraian yang dilakukan nanti akan berbeda. Menurutnya, jika terjadi lonjakan dari Tasikmalaya maka akan diberlakukan one way.
"Kendaraan dari arah barat menuju timur akan di-pending di Parakanmuncang dalam beberapa saat. Kemudian kami akan menguras habis kendaraan dari arah Tasikmalaya melewati Lingkar Nagreg dan Tanjakan Nagreg," ujarnya. Sandi menambahkan, setelah arus berjalan normal, maka arus akan dinormalkan kembali.
Meski begitu, Sandi menyebut kedua upaya itu tidak bersifat permanen dan tetap hingga H+7 nanti. Ia pun menyebut, upaya itu tidak diberlakukan secara bersamaan, baik dari arah Limbangan maupun Kadungora, ketika terjadi peningkatan volume kendaraan.
Pemberlakuan itu, kata Sandi, dilakukan jika salah satu arus dari Limbangan atau Kadungora mengalami peningkatan volume kendaraan. Ia mengaku masih memprioritaskan Lingkar Nagreg untuk menampung arus balik nanti.
"Sifatnya hanya situasional. Namun kami tidak akan menunggu sampai macet dari arah Kadungora. Begitu sudah ada tanda atau kemungkinan tidak bisa menampung maka kami langsung berlakukan," ujarnya.