SMKN 10 Bandung Desain Bus Pertunjukan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memang tidak habis berinovasi. Setelah melambung dengan mobil SMK

Laporan Wartawan Tribun Jabar Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG -- Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memang tidak habis berinovasi. Setelah melambung dengan mobil SMK, pesawat SMK, dan beragam produk lainnya, saat ini SMK Negeri 10 Bandung sedang merancang sebuah mobil bus yang bisa digunakan sebagai panggung pertunjukan.
Mobil tersebut tengah dikerjakan oleh siswa SMK di kawasan Magelang, Jawa Tengah. Namun desain sepenuhnya dikerjakan oleh SMKN 10 Bandung. Pengerjaan mobil ini memakan waktu setahun dan sudah dalam tahap finishing.
Bus berkapasitas 60 orang ini dimodifikasi menjadi mobil praktis yang bisa dibawa ke mana saja untuk pertunjukan kesenian. Dengan mobil ini, tak diperlukan panggung dan peralatan tata suara lagi jika akan melakukan pertunjukan.
Dilihat dari desainnya, mobil ini dilengkapi dengan ruang rias pementas seni, toilet, dan sound system yang terintegrasi di dalam mobil. Ada perombakan besar di bagian dinding kanan bus. Dinding kanan ini dirombak dan didesain bisa dibuka dan ditutup. Tujuannya, ini menjadi bagian depan panggung dengan ditopang oleh besi penyangga di bagian bawahnya.
Secara keseluruhan, mobil ini didominasi warna biru, kuning, dan merah. Di bagian depan mobil, tulisan besar SMKN 10 Bandung terpampang di bagian atas kaca. Di bagian bawah kacanya tertulis Vocational Performing Art School. Di bagian dinding sebelah kiri bus tertulis Advertising Bus SMKN 10 Bandung Kompetisi Keahlian Seni Pertunjukan. Di dinding ini juga terdapat gambar pelajar yang sedang menari, menyanyi, memainkan alat musik, dan sebagainya.
Di bagian dinding kanan yang bisa dibuka dan menjadi panggung, tertulis SMKN 10 Bandung dengan tulisan yang besar dan warna-warna mengilat seperti permainan laser. Di bagian belakang bus tertulis alamat sekolah lengkap disertai beragam gambar tampilan para pelajar.
Kepala SMKN 10 Bandung, Ontahari, mengatakan tujuan pembuatan bus pertunjukan ini adalah pengenalan dan pelestarian budaya Sunda. "Kami ingin memberikan sumbangsih dan pemahaman seni budaya. Supaya bisa memberikan pemahaman kepada warga kita di Jabar khususnya dan di luar Jabar pada umumnya bahwa budaya seni Sunda harus dikenal dan dilestarikan," ujarnya di SMKN 10, Jalan Cijawura Hilir No 339, Bandung.
Ia mengatakan, sumber dana pembuatan bus tersebut berasal dari pemerintah pusat. Ontahari sudah memeriksa kesiapan bus ke Magelang dan saat ini dalam tahap finishing. "Saya sudah periksa ke sana. Yang mengerjakan anak SMK juga," ujarnya.
Ke depan, ia akan bekerja sama dengan mal dan hotel di Bandung untuk menggelar seni pertunjukan di halaman parkir atau di tempat bus pertunjukan itu bisa berhenti. "Jadi, kami bisa pentas berkeliling," ujarnya.
Menurut dia, sekolahnya baru saja mendapat penghargaan atas komitmen mempertahankan seni budaya Sunda. Dengan penghargaan tersebut, semua civitas akademika semakin termotivasi, apalagi dengan kehadiran bus nanti.
Penghargaan yang diberikan adalah Anugerah Rumawat Padjadjaran. Rektor Universitas Padjadjaran memberikan anugerah ini kepada SMKN 10 Bandung atas upayanya yang terus- menerus melestarikan kebudayaan Sunda melalui jalur pendidikan.
Unpad menilai di SMKN 10 inilah, para penggiat seni Sunda disemai untuk kemudian disebarluaskan ke masyarakat. Unpad yakin tanpa upaya nyata yang dilakukan SMKN 10 regenerasi seniman dan kehidupan seni Sunda akan semakin menurun.
Wakasek Sarana SMKN 10 Bandung, Enung Suparyati, mengatakan, selain SMKN 10 Bandung, di Indonesia ada lima sekolah yang dipercaya untuk membuat bus pertunjukan ini. Kelima sekolah tersebut merupakan sekolah yang konsen terhadap seni budaya Indonesia. "Lima sekolah tersebut berada di Bandung, Yogya, Surabaya, Solo, dan Bali," katanya.